Pada hari Minggu Tiongkok dan Pakistanmenyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza yang telah menjadi sasaranperang Israel sejak 7 Oktober lalu.
Hal ini disampaikan dalam pernyataan bersamayang dikeluarkan kedua negara menyusul kunjungan resmi Perdana Menteri PakistanShehbaz Sharif ke Tiongkok antara tanggal 4 dan 8 Juni.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa keputusanyang diambil oleh Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata di Gaza bersifat&ldquomengikat&rdquo dan harus dilaksanakan &ldquosegera.&rdquo
Dia menekankan bahwa jalan keluar utama darikrisis ini adalah solusi dua negara dan pembentukan negara Palestina yangmerdeka.
Pernyataan tersebut juga menyerukan komunitasinternasional untuk mengerahkan upaya yang lebih besar dan serius untukmencapai solusi mendesak terhadap masalah Palestina.
Dia menekankan perlunya upaya untuk melanjutkanperundingan damai antara Israel dan Palestina &ldquountuk mencapai perdamaianabadi.&rdquo
Perundingan Palestina-Israel terhenti sejaktahun 2014 menyusul penolakan Tel Aviv untuk menghentikan pembangunanpemukiman di Tepi Barat juga melanjutkan penolakannya terhadap prinsip &ldquosolusidua negara&rdquo dan melepaskan sejumlah tawanan veteran Palestina.
Sejak 7 Oktober 2023 Israel melancarkan agresibrutal terhadap Gaza menyebabkan lebih dari 120.000 warga Palestina tewas danterluka sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan dan sekitar10.000 orang hilang di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yangmerenggut nyawa anak-anak dan orang tua.
Israel tetap melanjutkan agresinya meskipun adakeputusan Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikannya dan adanya perintahdari Mahkamah Internasional untuk mengakhiri invasi terhadap kota Rafah diJalur Gaza bagian selatan dan mengambil tindakan untuk mencegah tindakan&ldquogenosida&rdquo agar tidak terjadi dan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan yangmengerikan di Gaza. (at/pip)