Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-BangsaAntónio Guterres menyatakan kesedihannya yang mendalam karena meskipun kitatelah berupaya sebaik-baiknya Karena upaya tersebut PBB tidak dapat melindungikaryawannya di Gaza.&rdquo
Hal itu disampaikannya saat keikutsertaannyahari ini Kamis dalam upacara peringatan meninggalnya pegawai PBB yang digelardi Majelis Umum di New York.
Guterres menjelaskan bahwa 135 pegawai UNRWAyang bekerja di Gaza kehilangan nyawa pada tahun 2023 dari 188 pegawai PBB.
Dia menyebutkan bahwa jumlah ini adalah jumlahtertinggi kematian pegawai PBB sejak berdirinya organisasi internasionaltersebut dan pihaknya menolak fakta.
Dia menambahkan bahwa beberapa pegawai UNRWAtewas bersama keluarga mereka akibat pemboman Israel terhadap rumah mereka danyang lainnya tewas di kantor atau tempat penampungan.
Dia melanjutkan &ldquoKami menginginkanpertanggungjawaban atas setiap kematian.&rdquo
Sejak tanggal 7 Oktober lalu tentarapendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza dengan dukunganAmerika dan Eropa ketika pesawat-pesawatnya mengebom sekitar rumah sakitgedung menara dan rumah-rumah warga sipil Palestina menghancurkannya di ataskepala penduduknya dan mencegah masuknya air makanan obat-obatan dan bahanbakar.
Agresi pendudukan yang terus menerus terhadapGaza menyebabkan kematian 36.654 martir dan melukai 83.309 orang lainnyaselain itu sekitar 17 juta orang dari populasi Jalur Gaza harus mengungsimenurut data PBB. (at/pip)
