Mon 5-May-2025

1 Lagi Tewas Syahid Korban “Pelaparan” di Gaza

Sabtu 1-Juni-2024

Seorang remaja berusia 13 tahun Abdul QaderAl-Sarhi meninggal dunia (syahid) di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsha di DeirAl-Balah Jalur Gaza tengah pada hari Sabtu akibat malnutrisi dan kurangnyaperawatan karena penutupan penyeberangan Rafah oleh penjajah Israel.

Jumlah resmi korban malnutrisi dan dehidrasi diGaza telah meningkat menjadi 37 orang di tengah perang yang sedang berlangsungdan blockade yang diberlakukan oleh penjajah Israel terhadap masuknya bantuandan kebutuhan dasar penduduk.

Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwajumlah syuhada di antara para krunya di Gaza meningkat menjadi 33 syuhada 19di antaranya gugur syahid ketika menjalankan tugas kemanusiaan.

Media lokal Palestina juga mengedarkanfoto-foto hari ini yang menunjukkan bahwa sejumlah besar bantuan makananterhenti di sisi Mesir penyeberangan Rafah di Gaza selatan karena waktu tungguyang lama dan suhu yang tinggi di saat kelaparan memburuk di Jalur Gaza.

Sementara itu Yahya al-Sarraj kepalakotamadya Gaza mengatakan bahwa operasi militer pasukan penjajah telah secarasistematis menargetkan layanan dan fasilitas kota di Jalur Gaza.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeeraal-Sarraj mengatakan bahwa layanan yang disediakan oleh pemerintah kota tidaklagi memenuhi kebutuhan dan keluhan warga menekankan bahwa pemerintah kotamenghadapi tantangan besar terutama dalam hal penyediaan air layanansanitasi pembuangan limbah dan kelangkaan bahan bakar.

&ldquoTidak ada alternatif lain selain membuka semuapenyeberangan Gaza dan mendatangkan setidaknya 1.000 truk bantuan per hari&rdquo tegaskantor media pemerintah di Gaza dalam sebuah siaran pers pada hari Sabtu.

&ldquoPasukan penjajah Israel melakukan kekejaman diJabalia dan kru ambulans masih memulihkan jenazah para syuhada&rdquo tambahnya. &ldquoSituasikemanusiaan di Gaza utara semakin memburuk dan penduduk berada di tempatterbuka setelah penargetan tempat penampungan.&rdquo Imbuhnya.

Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina(UNRWA) mengatakan bahwa lebih dari 170 fasilitas UNRWA telah rusak atau hancurtotal di seluruh Jalur Gaza.

UNRWA tersebut mencatat bahwa tidak ada tempatyang aman di Gaza karena keluarga-keluarga yang mengungsi terus bergerakmencari tempat yang aman dari perang tetapi bahaya dan ketakutan tidak pernahberhenti menurut sebuah pernyataan dari badan tersebut.

Patut dicatat bahwa masyarakat Gaza menghadapikelaparan dan krisis kemanusiaan dan kesehatan yang belum pernah terjadisebelumnya menurut laporan internasional dan PBB karena berlanjutnya perangIsrael yang menghancurkan selama delapan bulan berturut-turut sehubungandengan ketidakpedulian resmi Israel terhadap tuntutan internasional danMahkamah Internasional untuk menghentikan agresi dan membawa bantuan ke sektoryang terkepung. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied