Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwapenjajah Israel telah melakukan 5 pembantaian terhadap keluarga-keluarga diJalur Gaza di mana 53 orang syahid dan 357 orang luka-luka masuk ke rumahsakit selama 24 jam terakhir.
Kementerian menegaskan bahwa jumlah korbanagresi Israel telah meningkat menjadi 36.224 syuhada dan 8.777 orang terlukasejak 7 Oktober tahun lalu.
Sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhandan di jalan-jalan dan kru ambulans dan pertahanan sipil tidak dapatmenjangkau mereka.
Sejak 7 Oktober pasukan penjajah &ldquoIsrael&rdquotelah melancarkan perang yang menghancurkan di Jalur Gaza yang mengakibatkanpuluhan ribu orang syahid terluka dan hilang di samping pengungsian dua jutaorang dan penghancuran rumah dan infrastruktur yang sangat luas yang berdampakpada lebih dari 70% bangunan dengan blokade yang ketat krisis kemanusiaanyang mencekik dan kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya terutama diGaza dan utara.
Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan PekerjaanPBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan pada hariKamis (30/5) bahwa tuduhan Israel atas keterlibatan staf UNRWA dalam serangan 7Oktober 2023 membuat staf PBB menjadi &ldquotarget yang seakan sah&rdquo.
Dalam pernyataannya kepada surat kabar Amerika&ldquoThe New York Times&rdquo Lazzarini mengatakan bahwa perang yang sedang berlangsungdi Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah mengakibatkan pengabaian terang-teranganterhadap misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) termasuk serangan terhadap parastafnya yang mengakibatkan ratusan orang tewas dan terluka.&rdquo
&ldquoSkala dan cakupan serangan baru-baru initerhadap staf UNRWA layak untuk segera dibentuk komisi penyelidikanindependen&rdquo kata Lazzarini seraya memperingatkan bahwa tuduhan Israel telahmembuat staf kemanusiaan PBB menjadi target yang seakan sah di mata sebagianorang.
&ldquoPara pejabat Israel tidak hanya mengancampekerjaan staf dan misi kami tetapi juga mendelegitimasi UNRWA&rdquo tambahnya.(at/pip)