Laporan New York Times edisi Rabu (29/5)menyatakan bahwa pihaknya melakukan &ldquoanalisis visual&rdquo dari gambar-gambar daripembantaian yang dilakukan oleh tentara penjajah Israel di Rafah pada hari Ahadlalu yang menyebabkan puluhan warga sipil Palestina gugur tewas dan menemukanbahwa sisa-sisa puing-puing rudal Israel tidak lain adalah rudal buatan Amerika.
Surat kabar tersebut mengutip apa yangdisebutnya sebagai &ldquoahli senjata dan bukti visual&rdquo yang meneliti gambar-gambaryang beredar di sekitar pembantaian tersebut dan mengkonfirmasi bahwa&ldquopuing-puing amunisi yang difoto di lokasi serangan keesokan harinya adalahsisa-sisa bom GBU-39 bom yang dirancang dan dibuat di Amerika Serikat denganberat 17 kilogram.&rdquo
&ldquoDetail utama dalam puing-puing senjata ituadalah sistem aktuasi ekor yang mengontrol sirip yang memandu bom GBU-39 ketarget&rdquo surat kabar Amerika itu menjelaskan dalam laporannya.
&ldquoPola baut unik dari senjata itu dan slottempat sirip lipat disimpan terlihat jelas di puing-puing&rdquo surat kabar itumengutip mantan teknisi pembuangan bahan peledak Angkatan Darat AS TrevorPaul.
New York Times mencatat dalam laporannya bahwapara pejabat AS telah mendorong tentara pendudukan Israel selama berbulan-bulanuntuk meningkatkan penggunaan bom GBU-39 di Gaza karena bom ini secara umumlebih akurat dan lebih cocok untuk lingkungan perkotaan daripada bom yang lebihbesar termasuk bom 2.000 pon (lebih dari 900 kilogram) buatan AS yang banyakdigunakan oleh Israel.
Pada Minggu malam lalu penjajah Israelmenggempur sebuah kamp pengungsi di sebelah barat Rafah sebelah selatan JalurGaza menewaskan sekitar 47 orang Palestina termasuk anak-anak dan wanitasementara kru bantuan di Gaza memperkirakan &ldquojumlah korban jiwa akan meningkatkarena kurangnya kemampuan medis untuk memberikan perawatan bagi mereka yangmengalami luka bakar yang parah.&rdquo (at/pip)