Rektor Universitas Skotlandia di GlasgowGhassan Abu Sitta mengatakan Israel berupaya mengubah Jalur Gaza menjadiwilayah yang tidak bisa dihuni.
Hal ini disampaikan dalam pidato yangdisampaikan oleh Abu Sitta pada hari Senin saat berpartisipasi dalamkonferensi &ldquoUpaya Genosida di Gaza – Sebuah Laporan Saksi Mata&rdquo yangdiselenggarakan di Universitas Ilmu Sosial Ankara.
Abu Sitta angkat bicara mengenai tragedi wargaJalur Gaza akibat perang Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober lalu.
Dia menunjukkan bahwa perang Israel di Gazaterutama menargetkan anak-anak. Rumah sakit penuh dengan anak-anak kecil yangterluka akibat pemboman Israel.
Dia melanjutkan dengan mengatakan &ldquoBanyakanak di Jalur Gaza kehilangan keluarga mereka karena serangan Israel danselama kunjungan saya ke Gaza setelah pecahnya perang saya melihat bagaimanakeluarga merawat anak-anak yang kehilangan orang tua mereka.&rdquo
Dia menunjukkan bahwa Israel menggunakansenjatanya untuk melakukan genosida di Jalur Gaza dan Tel Aviv secarasistematis menargetkan sektor kesehatan di Jalur Gaza.
Ia menambahkan lemahnya reaksi internasionalmenjadi lampu hijau bagi Israel untuk terus menyasar sektor kesehatan danfasilitas umum di Jalur Gaza.
Abu Sitta juga mengkritik media Barat yangsetia kepada Tel Aviv dengan mengindikasikan bahwa pasukan Israel menargetkandokter yang berupaya merawat warga sipil yang terluka.
Perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober telahmenyebabkan lebih dari 117.000 warga Palestina tewas dan terluka sebagianbesar dari mereka adalah anak-anak dan wanita dan lebih dari 10.000 oranghilang di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang merenggut nyawaanak-anak dan orang tua. (at/pip)
