Sejumlah Lembaga HAM dan pemerintah resmifaksi-faksi dan berbagai pihak mengutuk pembantaian berdarah penjajah Israel yangtadi malam yang menargetkan tenda-tenda pengungsi di Rafah di Jalur Gazaselatan yang mengakibatkan puluhan orang syahid dan terluka kebanyakan darimereka anak-anak.
Sedikitnya 35 warga kebanyakan dari merekaanak-anak dan perempuan gugur syahid dan puluhan lainnya terluka setelah pesawat-pesawattempur penjajah Israel menembakkan beberapa rudal ke tenda-tenda pengungsi disebelah barat Rafah di daerah yang dianggap aman oleh penjajah Israel.
https://x.com/PalinfoAr/status/1794871239603093844
Kantor Media Pemerintah
Kantor media pemerintah di Gaza mengutukpembantaian yang memakan korban 30 orang dan puluhan orang luka-luka tersebut.
Kantor media pemerintah Palestina mengatakandalam konferensi pers bahwa pembantaian yang sedang berlangsung terhadap wargasipil dan pengungsi &ldquomenegaskan tanpa keraguan bahwa kita sedang menghadapikejahatan genosida yang direncanakan. Ini juga membuktikan tentara penjajahIsrael dengan sengaja membunuh sebanyak mungkin warga di kalangan warga sipildan pengungsi.
Pembantaian disebutkan membuktikan pesan jelas penjajahIsrael dan pemerintah Amerika yang ditujukan kepada Mahkamah Internasional dansemua pengadilan internasional komunitas internasional dan seluruh umatmanusia yang menyatakan bahwa Holocaust terhadap warga sipil terus berlanjutbahwa pembantaian terhadap pengungsi dan anak-anak terus berlanjut danpelanggaran hukum internasional tidak akan berhenti.
Kantor media menganggap penjajah Israelpemerintah Amerika dan negara-negara yang terlibat dalam kejahatan genosidabertanggung jawab penuh atas perang genosida yang sedang berlangsung terhadaprakyat Palestina.
Dia meminta Pengadilan Pidana Internasional dansemua pengadilan internasional serta organisasi hak asasi manusia dan hukumuntuk menangkap penjahat perang Israel dan semua penjahat perang yangberpartisipasi dalam pembunuhan puluhan ribu warga sipil pengungsi anak-anakdan perempuan.
https://x.com/PalinfoAr/status/1794868080943956110
Komite Darurat di Rafah
Komite Darurat Provinsi Rafah mengatakan bahwapembantaian tersebut melemahkan semua klaim penjajah Israel bahwa terdapatwilayah aman di Rafah.
Komite menambahkan bahwa melakukan pembantaianterhadap warga sipil yang terlantar mencerminkan desakan Israel untukmelanjutkan operasi pembunuhan dan penghancuran di Rafah dan melanggar semuatuntutan dan resolusi internasional mengenai perlunya menghentikan operasimiliter dan tidak menyerang warga sipil.
Komite menilai bahwa kegagalan komunitasinternasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat untuk mengambil tindakanpencegahan terhadap penjajah Israel dan mengabaikan implementasi keputusanMahkamah Internasional merupakan lampu hijau bagi penjajah Israel untukmelakukan lebih banyak pembunuhan dan kehancuran di Rafah yang dianggapsebagai tempat perlindungan terakhir bagi ratusan ribu pengungsi.
Komite meminta komunitas internasional danlembaga-lembaga PBB yang efektif untuk memaksa penjajah Israel agar mematuhikeputusan Mahkamah Internasional dan tidak puas dengan pernyataan saja.
Mustafa Barghouti
Dalam pernyataan kepada Al Jazeera SekretarisJenderal Inisiatif Palestina Mustafa Barghouti meminta dunia untuk segeramenjatuhkan sanksi terhadap Israel untuk memaksanya melaksanakan keputusanMahkamah Internasional untuk menghentikan serangannya terhadap Rafah di Israeldi Jalur Gaza bagian selatan.
Dia mengatakan bahwa Israel menentang keputusanMahkamah Internasional dan mengebom tenda-tenda pengungsi yang tidak berdayadan tidak mempunyai apa-apa untuk membela diri dan membakar mereka hidup-hidup.Pembantaian di Rafah ini disebutnya sebagai kebrutalan tiada tara danmengungkapkan kegagalan militer dan politik Israel dan semangat balas dendamyang berbahaya.
Mahkamah Internasional mengatakan bahwa Israelharus segera menghentikan serangannya terhadap kota Rafah dalam keputusan yangdikeluarkan Jumat lalu atas permintaan Afrika Selatan sebagai bagian darigugatan komprehensif yang menuduh Tel Aviv melakukan genosida di Jalur Gaza.
Euro-Mediterania
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediteraniamengatakan bahwa pembantaian Israel terhadap pengungsi Palestina di Rafahmerupakan penolakan lanjutan dan pengabaian terhadap keputusan MahkamahInternasional tentang perlunya menghentikan serangan militer terhadap kotatersebut.
Euro-Med menambahkan dalam pernyataan hari ini Seninbahwa Israel terus melancarkan puluhan serangan di Rafah dan membunuh lebihdari 70 warga Palestina selama dua hari setelah keputusan MahkamahInternasional untuk menghentikan serangan terhadap kota tersebut dan melindungiratusan warga Palestina dan warga sipil di sana.
Euro-Med menunjukkan bahwa &ldquoIsrael&rdquo menanggapikeputusan Mahkamah Internasional dan tuntutan internasional untuk menghentikanserangannya dengan mengebom sebuah kamp pengungsi di barat laut kota Rafah padaMinggu malam menyebabkan puluhan korban termasuk para martir terluka danhilang.  
&ldquoSebelum pembantaian tersebut kamimendokumentasikan kematian enam anggota dari satu keluarga seorang ibu lanjut usiadan tiga anaknya termasuk dua anak perempuan sebagai akibat dari pembomanIsrael terhadap rumah mereka.&rdquo Tegasnya.
Lembaga ini memperingatkan bahwa &ldquoIsrael&rdquo tidaksegan-segan secara terbuka menolak keputusan pengadilan dengan mengintensifkanpemboman pembunuhan dan penghancuran segera setelah sidang berakhir dansetelahnya.
Lembaga memperingatkan menekankan bahwa wargasipil di Rafah menanggung akibatnya atas serangan militer Israel yang secaraserius melanggar aturan hukum humaniter internasional terutama prinsippembedaan proporsionalitas dan kebutuhan militer.
Lembaga HAM Hashd
Sebaliknya Komisi Internasional untukMendukung Hak-Hak Rakyat Palestina &ldquoHashd&rdquo mengutuk keras pembantaian keji danholocaust yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel Israel di kamp pengungsidi sebelah barat kota Rafah.
Pembantaian tersebut menyebabkan puluhan orangsyahid dan terluka yang tubuhnya terbakar dan hangus akibat menargetkantenda-tenda pengungsi dengan delapan rudal dari pesawat tempur tempurmenyebabkan tenda-tenda terbakar membunuh dan menjadikan 40 orang syahid danmelukai hampir 60 lainnya. sebagian besar dari mereka adalah anak-anak danperempuan dengan berbagai luka selain membakar puluhan tenda di barak kamppengungsi Palestina Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB.
Hamas
Sementara itu gerakan Hamas mengatakan bahwa penjajahIsrael melakukan kejahatan perang yang mengerikan terhadap warga pengungsi ditenda-tenda sebelah barat kota Rafah &ldquodengan sepenuhnya menentang dan cerobohdan mengabaikan keputusan Mahkamah Internasional yang menuntut agar Israel menghentikanagresinya terhadap Rafah.&rdquo
Dalam pernyataannya Hamas menilai pemerintahAS dan Presiden Biden khususnya bertanggung jawab penuh atas pembantaian yangtidak akan dilakukan oleh entitas Zionis tanpa dukungan Amerika dan lampu hijauuntuk menyerang Rafah meskipun di sana penuh dengan pengungsi.
Hamas menuntut implementasi segera dan mendesakdari keputusan Mahkamah Internasional dan tekanan untuk menghentikanpembantaian ini dan pertumpahan darah warga sipil yang tidak bersalah termasukanak-anak perempuan dan orang tua.
Hamas menambahkan bahwa komunitasinternasional PBB dan semua pihak terkait diharuskan mengambil tindakan segerauntuk menghentikan perang genosida yang sedang berlangsung.
Hamas meminta masyarakat Arab dan Islam sertamasyarakat bebas untuk mengintensifkan gerakan dan kegiatan yang mengecamperang genosida dan memberikan tekanan untuk memutuskan hubungan dengan entitasjahat yang terus meremehkan komunitas internasional dan resolusi PBB.
Jihad Islam
Sementara itu Gerakan Jihad Islam mengatakanbahwa pembantaian yang dilakukan oleh penjajah Israel di barat laut Rafahadalah kejahatan perang lainnya dengan kejahatan perang genosida.
&ldquoJihad Islam&rdquo menambahkan dalam pernyataan yangditerima oleh Kantor Berita Sanad bahwa menargetkan warga sipil dikamp-kamp pengungsi di Rafah membuktikan betapa besarnya kegagalan militer penjajah.Menargetkan warga sipil hanya nafsu Israel memberikan kompensasi lain ataskegagalan yang dideritanya di lapangan.
Dia menekankan bahwa kejahatan penjajah Israel yangterus berlanjut di Jalur Gaza terjadi karena kedok yang diberikan olehpemerintah Washington dan Eropa.
Otoritas Palestina
Sementara itu juru bicara resmi KepresidenanPalestina Nabil Abu Rudeina mengatakan bahwa serangan yang disengaja olehtentara penjajah Israel terhadap tenda-tenda pengungsi di Rafah adalahpembantaian yang telah melampaui batas dan memerlukan intervensi segera untuksegera menghentikan kejahatan yang menargetkan rakyat Palestina.
Abu Rudeina menambahkan dalam pernyataan persbahwa pasukan penjajah Israel yang melakukan pembantaian ini merupakantantangan terhadap semua resolusi Lembaga hukum internasional terutamakeputusan Mahkamah Internasional yang jelas dan jujur bahwa perlu untuk berhentimenargetkan kota Rafah dan memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina.
Dia mengisyaratkan bahwa posisi Amerika yangmendukung penjajah Israel secara finansial dan politik adalah alasan utamaterjadinya pembantaian keji dimana otoritas penjajah Israel Israel melanggarsemua tabu dan bahwa pemerintah Amerika memikul tanggung jawab atas kejahatanini.
Dia menekankan bahwa dunia harus segerabertindak untuk menghentikan agresi komprehensif terhadap rakyat Palestina diJalur Gaza dan Tepi Barat termasuk Yerusalem dan mewajibkan otoritas penjajahIsrael untuk menghentikan kejahatan mereka yang telah mengobarkan kawasan danmengancam stabilitas internasional.
Dia mengatakan &ldquoKami menyerukan kepadapemerintah Amerika untuk mewajibkan Israel menghentikan kegilaan dan genosidayang mereka lakukan baik di Rafah yang telah berulang kali kami peringatkanagar tidak melakukan invasi atau di kota-kota di Jalur Gaza dan menutuppenyeberangan mereka untuk menyebabkan kelaparan kemanusiaan karena kekuranganmakanan dan obat-obatan atau di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur yangmenjadi sasaran agresi terus-menerus yang menargetkan warga Palestina dantempat-tempat suci Islam dan Kristen.&rdquo (at/pip)