Tue 6-May-2025

IJC: Israel Harus Segera Hentikan Serangan Militernya ke Rafah

Sabtu 25-Mei-2024

Pada Jumat malam Mahkamah Internasional mengeluarkankeputusan mengikat bagi Israel untuk segera menghentikan serangan militernyaterhadap Rafah di Jalur Gaza selatan.

Presiden Mahkamah Internasional Nawaf Salammengatakan – saat membacakan keputusan pengadilan pada sidang yang diadakan kemarinJumat mengenai permintaan gencatan senjata Afrika Selatan di Jalur Gaza bahwa Israelharus menghentikan operasi militernya atau tindakan lain di Rafah.

Dia juga meminta Israel untuk menjagapenyeberangan Rafah tetap terbuka bagi bantuan kemanusiaan untuk memasuki JalurGaza.

Dia menekankan perlunya Israel mengambiltindakan efektif untuk menjaga bukti dan tidak menghancurkannya sebagaimanadiatur dalam Konvensi Genosida.

Resolusi Mahkamah Internasional tersebutmenuntut agar Israel menyerahkan kepada pengadilan dalam waktu satu bulanlaporan mengenai langkah-langkah yang akan diambil.

Israel tidak menaati keputusan pengadilan yangdikeluarkan pengadilan sebelumnya sehingga diperlukan keputusan barutegasnya.

Presiden Mahkamah Internasional menyatakan bahwaAfrika Selatan meminta pengadilan tersebut untuk menggunakan yurisdiksinya danmenerapkan tindakan darurat untuk menghentikan perang.

Ia menunjukkan bahwa kondisi kehidupan pendudukJalur Gaza telah memburuk secara signifikan dan situasi kemanusiaan di Rafahsangat buruk setelah pemboman selama berminggu-minggu.

Dia menyatakan bahwa serangan darat yangdimulai Israel di Rafah masih berlanjut dan telah menyebabkan gelombangpengungsian lainnya. Pengadilan menganggap serangan militer di Rafah sebagaiperkembangan berbahaya yang meningkatkan penderitaan warga.

Sekitar 800.000 orang telah mengungsi dariRafah sejak dimulainya serangan darat pada tanggal 7 Mei. Ia menyerukan Israeluntuk menahan diri dari tindakan apa pun yang menimbulkan ancaman bagiPalestina.

Ia menjelaskan bahwa tindakan sementara yangdiambil tidak sepenuhnya mengatasi konsekuensi perubahan situasi di Jalur Gaza.

Dia menekankan bahwa upaya evakuasi Israeltidak cukup untuk mengurangi risiko akibat serangan darat di Rafah.

Dia menambahkan bahwa tindakan Israel &ndashterutama terhadap warga sipil &ndash tidak cukup untuk mengurangi risiko yang merekahadapi dan menekankan bahwa Israel tidak memberikan cukup bantuan untukmenjamin keselamatan dan keamanan para pengungsi dari Rafah ke Al-Mawasi.

Dia menyatakan bahwa pengadilan menyimpulkanbahwa situasi akibat serangan Israel terhadap Rafah menimbulkan bahaya yangsemakin besar terhadap warga sipil.

Menurutnya keadaan mengharuskan perubahankeputusan kami yang dikeluarkan pada tanggal 28 Maret dan pengadilan yakinbahwa tindakan militer apa pun di Rafah akan menyebabkan kehancuran total diwilayah tersebut.

Baginya menurut Konvensi Genosida tindakantambahan apa pun di Rafah dapat menyebabkan kehancuran sebagian atau total.

Ia menambahkan Israel harus segeramenghentikan serangan militernya terhadap Rafah.

Sejak tanggal 6 Mei Israel telah melancarkanserangan militer darat ke Rafah dan keesokan harinya Israel merebut perbatasanRafah dengan Mesir yang menyebabkan ditutupnya jalur penyeberangan korban lukadan bantuan kemanusiaan yang sudah langka.

Serangan tersebut juga menyebabkan lebih dari800.000 warga Palestina mengungsi dari Rafah menurut PBB setelah kotatersebut menampung 15 juta orang termasuk 13 juta orang yang mengungsi dariwilayah lain di Jalur Gaza. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied