Pada Selasa malam KementerianKesehatan Palestina meminta komunitas internasional lembaga hak asasi manusiainternasional dan semua organisasi kesehatan untuk meningkatkan tekanan padaotoritas penjajah Israel agar menghentikan agresi yang disengaja terhadapsektor kesehatan dengan seluruh komponennya.
Kementerian tersebut mengatakandalam sebuah pernyataan yang diperoleh oleh Pusat Informasi Palestina bahwa agresikekerasan dan disengaja yang dilakukan penjajah Israel terhadap Rumah SakitKamal Adwan di Gaza utara memaksa staf medis dan pasien untuk mengevakuasirumah sakit tersebut karena serangan bom.
Kementerian Kesehatanmenambahkan dalam pernyataannya bahwa pasukan penjajah Israel menargetkan rumahsakit tersebut yang berisi 150 staf medis di berbagai spesialisasi puluhanpasien dan korban luka dalam perawatan intensif dan pembedahan dan sejumlahanak-anak dari inkubator.
Dia menyatakan bahwa para krubekerja untuk mengevakuasi pasien dan terluka dalam kondisi yang sangat sulitke pusat perawatan lain yang menimbulkan bahaya besar bagi kondisi kesehatanmereka selain kebakaran yang terus menerus terjadi di sekitar rumah sakit danjalan menuju ke sana.
Kementerian Kesehatanmengkonfirmasi bahwa agresi penjajah Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwandan Rumah Sakit Al Awda merupakan tambahan dari serangkaian kejahatan harianIsrael yang disengaja terhadap sistem kesehatan di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Sejak 7 Oktober 2023 lebihdari 500 tenaga medis telah menjadi syahid di Jalur Gaza dan Tepi Barat yangterbaru adalah syahid Dokter Aseed Jabareen yang ditembak mati oleh pasukan penjajahIsrael di Jenin pagi ini sementara dalam perjalanan untuk bekerja di RumahSakit Pemerintah Jenin.
Jumlah syuhada sejak dimulainyaagresi Israel di Jalur Gaza mencapai 35.562 syuhada yang mayoritas adalahperempuan dan anak-anak serta 79.652 orang luka-luka sedangkan jumlah oranghilang terus bertambah hingga sekarang sekitar 10 ribu orang. (at/pip)