Mon 5-May-2025

UNRWA: Naik 800.000 Orang Terpaksa Mengungsi dari Rafah

Minggu 19-Mei-2024

Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untukPengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa hampir setengah dari populasiRafah (dan mereka yang mengungsi di sana) atau 800.000 orang berada di jalansetelah terpaksa mengungsi sejak pasukan penjajah Israel memulai operasimiliter mereka di sana wilayah pada 6 Mei.

UNRWA mengatakan dalam pernyataannya bahwa sebagaireaksi terhadap perintah evakuasi (Israel) yang mengharuskan orang-orangmengungsi ke daerah yang disebut aman orang-orang terutama menuju ke daerahtengah dan Khan Yunis termasuk bangunan yang hancur.

UNRWA menekankan bahwa sejak perang dimulai diGaza warga Palestina terpaksa mengungsi beberapa kali untuk mencarikeselamatan yang tidak pernah mereka temukan termasuk tempat perlindunganUNRWA dan mencatat bahwa ketika mereka pindah mereka berada dalam bahayatanpa jalan atau perlindungan yang aman.

&ldquoSetiap kali mereka terpaksa meninggalkanharta benda mereka yang terbatas: kasur tenda peralatan memasak danperlengkapan pokok yang tidak dapat mereka bawa atau bayar untuk transportasi.Setiap saat mereka harus memulai dari awal.&rdquo Tegas UNRWA.

UNRWA menambahkan bahwa daerah-daerah di manaorang-orang mengungsi tidak memiliki persediaan air minum atau fasilitassanitasi yang aman.

Wilayah Al-Mawasi misalnya menurut pernyataantersebut adalah lahan pertanian berpasir seluas 14 kilometer persegi di mana wargadibiarkan berada di alam terbuka dengan sedikit atau tanpa bangunan atau jalan.

Wilayah tersebut tidak memiliki kondisi minimumyang diperlukan untuk memberikan bantuan kemanusiaan darurat dengan cara yangaman dan bermartabat.

Sebelum invasi Rafah wilayah tersebut dihunioleh lebih dari 400.000 orang. Tempat tersebut penuh sesak dan tidak dapatmenampung lebih banyak orang dan hal serupa juga terjadi di Deir al-Balah diwilayah tengah menurut UNRWA.

Klaim bahwa orang-orang di Gaza dapat pindah kewilayah yang &ldquoaman&rdquo atau &ldquokemanusiaan&rdquo adalah klaim yang salah. Setiap saat situasimembahayakan nyawa warga sipil. &ldquoTidak ada wilayah aman di Gaza. Tidak adatempat yang aman. Tidak ada yang selamat.&rdquo Tegas UNRWA.

Situasi kembali menjadi lebih buruk karenakurangnya bantuan dan perbekalan dasar kemanusiaan sementara komunitaskemanusiaan tidak lagi memiliki perbekalan lain untuk disediakan termasukmakanan dan barang-barang penting lainnya.

Ia mencontohkan penyeberangan utama menujuGaza masih ditutup atau tidak aman karena letaknya dekat atau di dalam zonapertempuran.

UNRWA menambahkan bahwa dendistribusikanbantuan hampir tidak mungkin karena masuknya bahan bakar secara tidak teraturketidakstabilan telekomunikasi dan operasi militer yang sedang berlangsung.

Sejak 6 Mei hanya 33 truk bantuan yang mampumencapai Gaza selatan. Angka ini merupakan penurunan di tengah meningkatnyakebutuhan kemanusiaan dan pengungsian massal.

Meskipun UNRWA menyambut baik laporanpengiriman pertama yang tiba di dermaga apung baru UNRWA menekankan bahwajalur darat adalah cara yang paling layak efektif efisien dan aman untukmengirimkan bantuan.

UNRWA menekankan perlunya membuka kembalipenyeberangan dan menyediakan akses yang aman. Tanpa membuka kembalijalan-jalan tersebut keadaan penolakan bantuan dan kondisi kemanusiaan yangmembawa bencana akan terus berlanjut.

Pengiriman bantuan kemanusiaan yang cepat dantanpa hambatan harus diperbolehkan bagi semua warga sipil yang membutuhkan dimana pun mereka berada dan hal ini harus difasilitasi.

Menurut UNRWA warga yang mengungsi harusmemiliki akses terhadap kebutuhan dasar untuk bertahan hidup termasuk makananair dan tempat tinggal serta kebersihan kesehatan bantuan dan yangterpenting keselamatan.

UNRWA menyatakan perlunya tim bantuankemanusiaan bergerak dengan aman dan bebas untuk menjangkau mereka yangmembutuhkan bantuan dan perlindungan di mana pun mereka berada.

Dia menekankan bahwa yang terpenting iniadalah waktu untuk menyepakati gencatan senjata dan memperingatkan bahwaeskalasi pertempuran lebih lanjut hanya akan menyebabkan lebih banyakkehancuran bagi warga sipil dan akan membuat perdamaian dan stabilitas tidakmungkin tercapai. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied