Penjajah Israel Israel melakukan 9 pembantaianterhadap keluarga di Jalur Gaza termasuk 83 martir dan 105 orang luka-lukaselama 24 jam terakhir menurut Kementerian Kesehatan.
Dalam laporan hariannya pada hari SabtuKementerian Kesehatan mengkonfirmasi bahwa jumlah korban agresi telah meningkatmenjadi 35.386 orang yang gugur dan 79.366 orang terluka sejak tanggal 7Oktober lalu.
Kemenkes menyatakan masih ada sejumlah korbandi bawah reruntuhan dan di jalan dan ambulans serta kru pertahanan sipil tidakdapat menjangkau mereka.
Sejak 7 Oktober lalu pasukan penjajah Israel Israeltelah melancarkan perang dahsyat di Jalur Gaza yang mengakibatkan puluhan ribuorang mati syahid terluka dan hilang ditambah lagi dua juta orang mengungsidan kehancuran rumah dan infrastruktur yang sangat luas yang berdampak padalebih dari 70% bangunan dengan pengepungan yang ketat dan krisis kemanusiaanyang menyesakkan dan kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya terutamadi Gaza dan bagian utaranya.
Sementara itu kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan(OCHA) mengatakan pada hari Sabtu bahwa hampir tidak ada bantuan yang tersisauntuk didistribusikan di Jalur Gaza.
OCHA tersebut menambahkan melalui akunnya diplatform &ldquoX&rdquo bahwa situasi air dan sanitasi memburuk dengan cepat dan denganadanya larangan masuknya bantuan masyarakat hanya dapat menggunakanpuing-puing dan limbah untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Patut dicatat bahwa pada 7 Mei pasukan penjajahIsrael menduduki sisi Palestina di perbatasan Rafah dan menghentikan aliranbantuan ke Jalur Gaza. Selama hampir dua minggu mereka terus menutup komersialKerem Shalom melintasi tenggara kota Rafah dan mencegah masuknya bantuankemanusiaan dan medis di tengah peringatan dari bencana kemanusiaan yang belumpernah terjadi sebelumnya.
Penjajah Israel Israel terus melanjutkanagresinya terhadap Jalur Gaza baik melalui darat laut dan udara sejaktanggal 7 Oktober lalu yang mengakibatkan syahidnya 35.303 warga yang sebagianbesar adalah anak-anak dan perempuan serta melukai 79.261 orang lainnya denganjumlah korban yang tak terhingga karena ribuan korban masih berada di bawahreruntuhan bangunan. (At/pip)