Dewan Rakyat Palestina di Jalur Gaza pada hariSenin menyerukan tekanan internasional dan lembaga-lembaga kemanusiaan untukmengambil tindakan terhadap penjajah Israel untuk memaksa mereka membawabantuan ke Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan Dewan Rakyat memintaRepublik Arab Mesir membuka penyeberangan Rafah Barat atau penyeberanganalternatif lainnya memberikan bantuan bagi para pengungsi dan terluka dantidak mengizinkan penjajah Israel mengambil penyeberangan Rafah karenamelanggar kedaulatan Mesir.
Mereka juga menyerukan gerakan sosialinternasional di universitas-universitas dan di depan kedutaan besar untukmemberikan tekanan pada pemerintah sehingga mereka menekan penjajah Israel untukmenghentikan agresi.
Hal ini mengingat eskalasi agresi Israelinvasi kota Rafah terganggunya operasional penyeberangan Rafah danpenyeberangan Kerem Shalom serta terhentinya masuknya bantuan dan barangkemanusiaan ke Jalur Gaza.
Memasuki 221 hari Pasukan penjajah Israel jugamelanjutkan serangan mereka ke lingkungan pemukiman Al-Zaytoun selatan KotaGaza untuk hari keenam dan ke Jabalia utara Gaza untuk hari keempat.
Tiga orang terluka tiba di Rumah Sakit MartirAl-Aqsa akibat pemboman Zionis yang menargetkan sebuah sekolah yang menampungpengungsi di Nuseirat di Jalur Gaza tengah.
Pesawat penjajah Israel melancarkan serangan diKegubernuran Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah
Empat orang terluka tiba di Rumah Sakit EropaGaza akibat pemboman Israel yang menargetkan rumah keluarga Abu Taimah di KhanYunis.
Pesawat penjajah Israel mengebom sebuah rumahkeluarga Masoud di Jalan Al-Nuzha di Jabalia Al-Balad utara Jalur Gaza.
Pasukan penjajah Israel melakukan pembantaianbaru setelah mengebom sebuah rumah berlantai tiga di atas kepala penghuninya dikamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah yang mengakibatkan sedikitnya 14 orangtewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Pertahanan Sipil menyatakan bahwa awaknyamenemukan 8 syuhada dan menyelamatkan puluhan korban terluka kebanyakan darimereka adalah wanita dan anak-anak setelah pesawat penjajah Israel menargetkanbangunan tempat tinggal tiga lantai untuk keluarga &ldquoKarajeh&rdquo di Nuseiratmenampung para pengungsi dan ada masih sejumlah orang hilang di bawahreruntuhan. (at/pip)