Otoritas Penyeberangan Jalur Gaza membantah apayang dikatakan Departemen Luar Negeri AS bahwa penyeberangan Rafah dibuka danmembawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Otoritas mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataanyang disampaikan oleh Pusat Informasi Palestina Kamis malam bahwa penyeberanganJalur Gaza masih ditutup dan berada di bawah kendali pendudukan Israel dantidak ada bantuan yang masuk sejak dimulainya invasi darat ke kegubenuran Rafahpenyeberangan perbatasan Rafah dan penutupan penyeberangan Kerem Shalom.
Selasa pagi lalu tentara penjajah Israelmengumumkan dimulainya operasi militer di Rafah yang diklaim &ldquoluasnyaterbatas&rdquo dan mengeluarkan peringatan kepada 100.000 warga Palestina untuksecara paksa mengevakuasi diri dari bagian timur kota dan menuju ke daerahAl-Mawasi barat daya Jalur Gaza.
Pada saat yang sama pesawat-pesawat tempur penjajahmulai melancarkan serangan di wilayah timur kota Rafah di tengah penembakanartileri secara acak menargetkan sejumlah rumah mengakibatkan korban jiwa dancedera yang tidak dapat dijangkau oleh tim medis karena intensitas serangan pembomanpenjajah Israel.
Sejak tanggal 7 Oktober tentara pendudukanIsrael melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza dengan dukungan Amerika danEropa ketika pesawat mereka mengebom sekitar rumah sakit gedung menara danrumah warga sipil Palestina menghancurkannya di atas kepala para penghuninyadan mencegah masuknya air makanan obat-obatan dan bahan bakar.
Agresi berkelanjutan Israel terhadap Gazamenyebabkan kematian 34.904 martir dan melukai 78.514 lainnya selain itusekitar 17 juta orang dari populasi Jalur Gaza harus mengungsi menurut dataPBB. (at/pip)