Pasukan penjajah Israel terus melakukankejahatan genosida di Jalur Gaza selama 182 hari berturut-turut denganmelancarkan puluhan serangan udara serangan tembakan melalu artileri operasi sabukapi melakukan pembantaian berdarah terhadap warga sipil serta menggelar kejahatanmengerikan dan brutal di wilayah serangan. Ini terjadi di tengah situasikemanusiaan yang sangat buruk akibat blokade dan mengungsinya lebih dari 90%warga Jalur Gaza.
Koresponden Pusat Informasi Palestina melaporkanbahwa pesawat dan artileri penjajah Israel melanjutkan serangan dan pembomandengan kekerasan &ndash hari ini Selasa &ndash di berbagai bagian Jalur Gazamenargetkan rumah-rumah tempat berkumpulnya para pengungsi dan jalan-jalanmenewaskan ratusan orang yang mati syahid dan terluka.
Pesawat penjajah Israel melancarkan beberapaserangan di wilayah barat Gaza utara
Pesawat pendudukan melancarkan beberapaserangan di Gaza utara menargetkan sekitar Kota Sheikh Zayed Jabalia danBeit Lahia.
Artileri penjajah Israel membombardir KhanYunis bagian timur.
Sementara itu Kantor PBB untuk KoordinasiUrusan Kemanusiaan (OCHA) mengumumkan pada hari Kamis bahwa setelah penghentiankonvoi malam selama 48 jam di Jalur Gaza pergerakan bantuan telah dilanjutkan.
Laporan PBB menjelaskan bahwa organisasiKesehatan Dunia WHO berbicara dengan pasien yang mampu meninggalkan Rumah SakitAl-Shifa setelah operasi militer Israel baru-baru ini di fasilitas rumah sakittersebut yang menggambarkan kondisi yang menyedihkan selama pengepungan makananair atau obat-obatan tidak tersedia. Salah satu pasien mengatakan bahwa dokterdi sana terpaksa membubuhkan garam dan cuka pada luka orang tersebut.&rdquo
Pada hari Kamis  WHO tiba di dua rumah sakit di Kota Gazamelakukan penilaian di Rumah Sakit Al-Sahaba mengirimkan makanan danperbekalan serta mendistribusikan obat-obatan dan perbekalan di Rumah SakitAl-Ahli. (at/pip)