Tue 6-May-2025

Hari Perempuan Dunia; Perempuan Gaza Korban Pemusnahan Israel

Jumat 8-Maret-2024

Saat dunia merayakan Hari PerempuanInternasional perempuan Palestina di Jalur Gaza menghadapi perang berdarahIsrael di mana pasukan penjajah menganiaya mereka dengan membunuh melukaimenggusur dan menangkap mereka.

Selama 154 hari perang yang menghancurkanpasukan pendudukan menjadikan perempuan Palestina sebagai target yangdiperbolehkan dengan mengebom membunuh menangkap dan merendahkan martabatmereka tanpa memperhatikan hukum internasional.

Panen Berdarah

Kantor media pemerintah di Gaza menerbitkandata mengejutkan tentang dampak perang terhadap perempuan di Gaza. Pihak penjajahtersebut menewaskan 8.900 perempuan Palestina dan melukai lebih dari 23.000orang sementara 2.100 orang hilang dan lebih dari setengah juta orangmengungsi.

Hari Internasional Perempuan Palestinakhususnya di Jalur Gaza hadir sebagai contoh nyata dari penistaan pembunuhanpenembakan penyiksaan dan pemaksaan terhadap perempuan untuk pindah dantidak menaikkan status dan menghormati mereka menurut kantor media.

Pihak penjajah Israel menghancurkan ribuanrumah di atas kepala penduduknya termasuk perempuan Palestina dan lebih dari2.100 perempuan Palestina masih hilang di bawah reruntuhan atau nasib merekatidak diketahui akibat perang brutal &ldquoIsrael&rdquo ini.

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza terdapat60.000 perempuan hamil yang menjalani kehidupan yang keras dan sangat sulitdimana mereka kekurangan kebutuhan dasar akan kesehatan dan perawatan medis didalam rahim mereka sebagai akibat dari pemboman ketakutan dan pembunuhan&ldquoIsrael&rdquo.

Lebih dari setengah juta perempuan Palestinayang terlantar di Jalur Gaza menghadapi kehidupan yang sangat sulit dimanamereka tidak dapat memperoleh hak-hak minimum mereka. Bahkan mereka tidak dapatmemperoleh makanan sehingga mereka mengalami kelaparan di seluruh wilayah diJalur Gaza dan di seluruh wilayah Palestina. Khususnya di wilayah Utara danGaza. Mereka juga mencari makanan obat-obatan dan tempat berlindung. Andatidak dapat menyediakan semua ini di tengah perang brutal ini.

Selama agresi daratnya pihak penjajah menangkappuluhan perempuan Palestina dan menjadikan mereka penyiksaan fisik danpsikologis perlakuan buruk dan penghinaan. Sayangnya dunia internasionalbungkam memalukan.

Kesaksian dari tawanan perempuan yangdibebaskan mengungkapkan bahwa tawanan perempuan tersebut mengalami penelanjanganpelecehan seksual penyiksaan brutal dan larangan tidur dan makan.

Setiap Hari Perang = 63 Wanita Terbunuh

UN Women juga mengeluarkan statistik mengenaiperempuan di Gaza di tengah perang termasuk angka-angka yang sangat besar.

Badan PBB tersebut memperingatkan dalamstatistiknya yang dikeluarkan pada awal bulan Maret ini bahwa &ldquosetiap hariperang di Gaza berlanjut dengan laju yang terjadi saat ini rata-rata 63perempuan akan terus terbunuh.&rdquo

Dia menambahkan bahwa Israel membunuh sekitar37 ibu di Gaza setiap hari. Yang menghancurkan kehidupan keluarganya danmengurangi perlindungan terhadap anak-anaknya.

Praktik kelaparan yang dilakukan Israel jugamenambah beban warga Gaza menurut statistik dari UN Women.

Menurut PBB 4 dari 5 perempuan di Gaza (84persen) melaporkan bahwa keluarga mereka makan setengah dari jumlah makananyang mereka konsumsi sebelum perang dimulai.

Ibu dan wanita dewasa bertanggung jawabmembawakan makanan namun mereka adalah orang terakhir yang makan dalamkeluarga.

Badan PBB tersebut menambahkan bahwa 4 darisetiap 5 perempuan di Gaza melaporkan bahwa setidaknya satu anggota keluargamereka harus melewatkan makan selama seminggu terakhir.

Dalam 95 persen kasus para ibu tidak makan danmelewatkan setidaknya satu kali makan untuk memberi makan anaknya.

Ia menyatakan bahwa hampir 9 dari setiap 10perempuan (87 persen) melaporkan bahwa mereka lebih sulit memperoleh makanandibandingkan laki-laki.

Beberapa perempuan kini menggunakan mekanismepenanggulangan yang ekstrem seperti mencari makanan di bawah reruntuhan ataudi tong sampah menurut pihak berwenang.

Badan PBB tersebut mengindikasikan bahwa 10dari 12 organisasi perempuan yang disurvei di Gaza sebagian beroperasi danmenyediakan layanan tanggap darurat dasar.

Dia memperingatkan: &ldquoKecuali ada gencatansenjata segera karena alasan kemanusiaan akan lebih banyak orang yangmeninggal dalam beberapa hari dan minggu mendatang.&rdquo

Dia menekankan perlunya menghentikanpembunuhan pemboman dan penghancuran infrastruktur dasar di Gaza dan agarbantuan kemanusiaan segera masuk dan melintasi Jalur Gaza.

Tekanan Psikologis Besar

Perempuan Ghazi juga menghadapi tekananpsikologis yang besar. Mereka kesulitan mendapatkan pembalut saat menstruasikarena kelangkaannya. Hal ini membuat mereka malu dan menghadapkan mereka padakeadaan yang memalukan.

Menurut statistik PBB baru-baru ini terdapatlebih dari 690.000 perempuan dan anak perempuan yang sedang menstruasi di JalurGaza sangat membutuhkan pembalut selama masa menstruasi mereka selainkebutuhan akan air bersih toilet dan privasi.

Hal ini terjadi ketika Badan Bantuan danPekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan dalam sebuahpernyataan yang dikeluarkan pada akhir Januari bahwa mereka &ldquosayangnya tidakdapat memenuhi tingginya permintaan akan perlengkapan kebersihan pribadi diGaza karena stoknya telah habis atau sudah level “Sangat rendah.”

Kelangkaan pasokan ini membuat perempuan dananak perempuan terpapar risiko infeksi reproduksi dan saluran kemih sertarisiko kesehatan lainnya menurut peringatan dari pejabat kesehatan di sektortersebut. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied