PBB mengatakan pada hari Selasa bahwa pasukan penjajahIsrael secara sistematis mencegah akses ke warga Gaza yang membutuhkan bantuansehingga mempersulit tugas mengirimkan bantuan ke zona perang yang tidak bisa tundukpada hukum apa pun.
Juru bicara Kantor Koordinasi UrusanKemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) Jens Laerke mengatakan &ldquoHampirtidak mungkin untuk melakukan operasi mengevakuasi orang sakit dan terlukaserta mengirimkan bantuan ke gubernuran Gaza Utara. Masalah ini tidak dapatdiselesaikan. Selain itu juga menjadi lebih sulit di Jalur Gaza selatan.&rdquo
Laerke merujuk pada insiden yang terjadi Minggulalu ketika pasukan penjajah mencegah konvoi yang diselenggarakan olehOrganisasi Kesehatan Dunia dan Bulan Sabit Merah Palestina untuk mengevakuasipasien dari Rumah Sakit Al-Amal yang terkepung di kota Khan Yunis selatanJalur Gaza selama tujuh jam dan menahan sejumlah paramedis.
Laerke menyatakan bahwa meskipun semua karyawandan kendaraan telah berkoordinasi sebelumnya dengan pihak Israel pasukanIsrael menghentikan konvoi yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia saatmereka meninggalkan rumah sakit dan mencegahnya bergerak selama beberapa jam.
Dia menambahkan &ldquoTentara Israel memaksa pasiendan karyawan keluar dari ambulans dan melucuti pakaian semua paramedis.&rdquo
Dia menjelaskan &ldquoKonvoi tersebut membawa 24pasien dan terpaksa meninggalkan 31 pasien lainnya di Rumah Sakit Al-Amal yangberhenti bekerja setelah mengalami empat puluh serangan pada bulan lalu sajayang mengakibatkan sedikitnya 25 orang tewas.&rdquo
Dia melanjutkan &ldquoTiga paramedis yang tergabungdalam Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina kemudian ditangkap meskipun datapribadi mereka telah dibagikan kepada pasukan Israel sebelumnya serayamenambahkan bahwa sejauh ini hanya satu dari mereka yang telah dibebaskan.&rdquo
Dia menekankan &ldquoIni bukanlah insiden yangterisolasi. Konvoi bantuan mendapat kecaman dan secara sistematis dicegah untukmenjangkau korban yang membutuhkan.&rdquo
Dia menekankan bahwa kegagalan menyediakanfasilitas yang memadai untuk pengiriman bantuan ke seluruh Gaza berarti bahwapara pekerja kemanusiaan berada pada risiko penangkapan terluka atau hal yanglebih buruk lagi.
Sejak tanggal 7 Oktober tentara penjajah Israelmelanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza dengan dukungan Amerika dan Eropaketika pesawat mereka mengebom sekitar rumah sakit gedung menara dan rumahwarga sipil Palestina menghancurkannya di atas kepala para penghuninya. danmencegah masuknya air makanan obat-obatan dan bahan bakar.
Agresi berkelanjutan penjajah terhadap Gazamenyebabkan kematian 29.878 martir dan melukai 70.215 orang selain itu lebihdari 85 persen (sekitar 19 juta orang) penduduk Jalur Gaza harus mengungsimenurut otoritas Jalur Gaza dan badan-badan internasional. (at/pip)