Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengatakan padahari Rabu suara mayoritas kabinet Israel Knesset mengenai resolusi yang menolakpengakuan sepihak atas negara Palestina adalah kelanjutan pendekatan entitas penjajahyang menolak hak-hak rakyat kami atas pembebasan dan kemerdekaan danpenghinaan terhadap komunitas internasional dan resolusi PBB yang menegaskanhak-hak nasional rakyat kita dan hak untuk menentukan nasib sendiri.
Dia menegaskan dalam sebuah pernyataan yangditerima oleh Pusat Informasi Palestina bahwa pemungutan suara inimenempatkan komunitas internasional dan PBB di hadapan sebuah ujian nyata dalammenolak perintah pendudukan Zionis dan keputusan-keputusannya yang padadasarnya salah dan bertujuan untuk melenyapkan pendudukan Zionis. PerjuanganPalestina dengan melanjutkan perang pemusnahan yang disponsori dan didukungoleh pemerintahan Presiden Biden.
Gerakan ini menekankan bahwa komunitasinternasional diharuskan mengambil langkah-langkah praktis untuk mendukung hakrakyat untuk menentukan nasib sendiri dan mengakui negara Palestina yangberdaulat penuh dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Israel Melanjutkan Pembantaiannya
Sedikitnya 118 warga gugur syahid dan 163lainnya luka-luka akibat pemboman penjajah Israel dan penargetan warga secaralangsung dengan peluru tajam di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pihakpenjajah Israel melakukan 11 pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gazamenyebabkan 118 orang syahid dan 163 orang luka-luka selama 24 jam terakhir.
Kementerian menambahkan sejumlah korban masihberada di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan. Pihak penjajah Israel menghalangikru ambulans dan pertahanan sipil untuk menyelamatkan dan mengevakuasi mereka.
Dengan demikian jumlah korban agresi Israelmeningkat menjadi 29.313 orang syahid dan 69.333 orang luka-luka sejak tanggal7 Oktober lalu. (at/pip)