Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-BangsaAntónio Guterres menunjuk sebuah komite independen untuk mengevaluasipekerjaan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Guterres mengumumkan pembentukan komiteindependen dan &ldquonetral&rdquo dari badan tersebut untuk menanggapi tuduhan pendudukanIsrael yang menargetkan sejumlah karyawannya di Jalur Gaza.
Ia menjelaskan &ldquoKelompok evaluasi ini akandipimpin oleh mantan Menteri Luar Negeri Perancis Catherine Colonna bekerjasama dengan tiga pusat penelitian Institut Raoul Wallenberg di Swedia InstitutMikkelsen di Norwegia dan Institut Hak Asasi Manusia Denmark.&rdquo
Sebelumnya pada Senin Spanyol mengumumkanbantuan darurat senilai 35 juta euro kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBBuntuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albarezmengatakan &ldquoSpanyol akan mengeluarkan paket bantuan darurat senilai 35 jutaeuro sehingga UNRWA dapat melanjutkan kegiatannya dalam jangka pendek.&rdquo
Pendanaan untuk UNRWA ditangguhkan oleh lebihdari 16 negara donor termasuk Amerika Serikat setelah Israel melontarkantuduhan bahwa beberapa pegawai badan PBB tersebut ikut serta dalam operasi &ldquoBadaiAl-Aqsa&rdquo yang dilakukan Hamas pada Oktober 2023.
Sumbangan dari tiga negara yang mengumumkanpembekuan pendanaan yaitu Amerika Serikat Jerman dan Jepang mewakili hampirsetengah dari total kontribusi kepada badan tersebut pada tahun 2022 menurutUNRWA.
UNRWA memperingatkan bahwa mereka mungkin harusmenghentikan layanannya di Jalur Gaza pada akhir Februari ini karena sejumlahnegara menangguhkan bantuan mereka.
Badan tersebut menjelaskan bahwa krisiskemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk sementara penangguhan pendanaanmembahayakan operasi bantuan.
Sejak tanggal 7 Oktober lalu tentarapendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza dengan dukunganAmerika dan Eropa ketika pesawat-pesawatnya mengebom sekitar rumah sakitgedung menara dan rumah-rumah warga sipil Palestina menghancurkannya di ataskepala orang-orang Palestina penduduknya dan mencegah masuknya air makananobat-obatan dan bahan bakar.
Agresi berkelanjutan pendudukan terhadap Gazamenyebabkan kematian 27.478 martir dan melukai 66.835 orang selain itu lebihdari 85 persen (sekitar 19 juta orang) penduduk Jalur Gaza harus mengungsimenurut otoritas Jalur Gaza dan badan-badan internasional organisasi. (at/pip)