Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk PengungsiPalestina (UNRWA) mengatakan pada hari Selasa bahwa Jalur Gaza berubah menjaditempat yang tidak layak untuk ditinggali lebih dari 3 bulan setelah perangIsrael di Jalur Gaza.
Juru bicara UNRWA Adnan Abu Hasna menambahkanbahwa Gaza adalah tempat terburuk di dunia dan sebagian besar penduduk JalurGaza terpaksa mengungsi ke kota Rafah dekat perbatasan Mesir.
UNRWA menyebut bahwa warga Rafah kini telahmencapai 14 juta pengungsi di tengah hampir tidak adanya bantuan kemanusiaandan layanan dasar.
Seruan Masyarakat Akhiri Bencana Kemanusiaan diGaza
Kantor media pemerintah di Gaza mengatakan hariini Senin bahwa setelah 94 hari perang genosida setelah pihak tentarapenjajah melakukan 1.932 pembantaian yang merenggut nyawa 30.084 orang danhilang termasuk 23.084 orang tewas syahid yang tiba di rumah sakit diantaranya 10.000 syahid anak-anak 7.000 syahid perempuan 326 syahid tenagamedis 45 syahid bela negara dan 112 syahid wartawan. Dunia didesak melakukanintervensi guna menghentikan agresi dan membuka penyeberangan untukmendatangkan bantuan medis dan makanan serta penyediaan unit perumahan bagimasyarakat Gaza.
Dia menyebut dalam salinan pernyataan yangditerima oleh Pusat Informasi Palestina bahwa 7.000 orang masih hilangbaik di bawah reruntuhan atau nasib mereka masih belum diketahui 70% darimereka adalah anak-anak dan perempuan dan sekitar 59.000 terluka.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwapenangkapan yang dilakukan oleh tentara penjajah selama perang agresif inidiperkirakan mencapai lebih dari 2.600 orang sejauh ini termasuk 99penangkapan personel medis dan 10 tahanan jurnalis.
Kondisi Sulit di Pusat Pengungsian
Media pemerintah menekankan bahwa dua jutapengungsi Palestina menjalani kehidupan yang sangat sulit di ratusan pusatpengungsian dan tempat penampungan dan jumlah besar ini memerlukan solusiradikal untuk mengakhiri penderitaan mereka yang terus berlanjut. Sebanyak 400.000kasus yang terdokumentasi terinfeksi penyakit menular akibat pengungsian.
Pihak penjajah zionis selama perang brutalnyamenghancurkan 134 kantor pusat pemerintah 95 sekolah dan universitas yangtidak berfungsi sama sekali 295 sekolah dan kampus perguruan tinggi yang rusaksebagian sementara 138 masjid hancur total dan 240 masjid. Penjajah Israel jugamenghancurkan sebagian bangunan tersebut selain menargetkan 3 gereja.
Kantor media pemerintah mengatakan: Dalam halkerusakan pada unit hunian penjajah menghancurkan seluruhnya 69.000 unithunian dan 290.000 unit hunian hancur sebagian.