Wed 7-May-2025

Euro-Med: Penjajah Halangi Abat-obatan Warga Meninggal Akibat Epidemi

Rabu 10-Januari-2024

Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania memperingatkanbahwa mereka yang ditakdirkan untuk selamat dari serangan tentara pendudukanIsrael yang sedang berlangsung melalui udara darat dan laut di Jalur Gazamenghadapi risiko kematian akibat penyakit dan kekurangan obat-obatan pada sewaktu-waktuketika epidemi menyebar secara berbahaya.

Euro-Mediterania Monitor mengutuk kerastindakan pencegahan dan pembatasan pasokan obat-obatan ke rumah sakit danapotek di Jalur Gaza terutama di Kota Gaza dan Jalur utara oleh otoritas penjajahIsrael. &ldquoIni hukuman mati bagi ribuan orang terluka dan sakit.&rdquo

Euro-Med menambahkan &ldquoIni adalah bagianintegral dari kejahatan genosida dan merupakan alat lain untuk melakukankejahatan ini yang dimaksudkan dengan cara yang terencana dan disengajauntuk menimbulkan kerugian fisik dan mental yang serius pada penduduk danmembuat mereka terkena dampak yang sangat parah kondisi keras yang padaakhirnya mengarah pada kehancuran sebenarnya.&rdquo

Menurut kesaksian yang dikumpulkan oleh timEuro-Med dari para pejabat medis dan pemilik apotek penderitaan pasien diJalur Gaza semakin memburuk dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnyalebih dari tiga bulan setelah genosida yang dilakukan oleh &ldquoIsrael&rdquo terhadapwarga sipil Palestina.

Pejabat medis mengatakan bahwa merekamenghadapi krisis nyata dan kekurangan besar pada sebagian besar jenisobat-obatan obat penghilang rasa sakit dan layanan kesehatan primer lainnyalayanan pusat dan persediaan darurat sementara kekurangan tersebut bahkanmeluas pada susu formula bayi dan vaksin untuk anak-anak.

Euro-Med menyatakan bahwa situasi tidakmanusiawi ini berdampak buruk pada realitas rumah sakit dan penerima perawatanmedis.

Kesaksian Mengerikan

&ldquoHaitham Muhammad&rdquo (41 tahun) mengatakan bahwacacing banyak muncul pada luka putra sulungnya &ldquoKhaled&rdquo (11 tahun) karenakurangnya alat sterilisasi yang diperlukan saat ia menjalani operasi di&ldquoShuhada Al-Aqsa &rdquo Rumah Sakit di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah.

Muhammad melaporkan bahwa putranya terluka olehpecahan peluru dari rudal yang ditembakkan oleh pesawat perang Israel di dekatrumah mereka sekitar seminggu yang lalu. Dia menjalani operasi bedah hampirtanpa anestesi dan sejak itu menderita luka yang terinfeksi dan bakteri yangkebal terhadap penyakit antibiotik pada saat dokter mengatakan kepadanya bahwatidak ada antibiotik yang cocok untuk kondisi ini.

Dalam kesaksian lainnya Ibu Ghada Saeed Murjan(37 tahun) mengatakan bahwa ketiga anaknya menderita muntah-muntah parah dandia mencari di sebagian besar apotek yang beroperasi di Rafah selatan JalurGaza untuk mencari obat untuk kondisi mereka tetapi tidak berhasil.

Namun yang lebih berbahaya dari itu adalahdampak dari kurangnya obat-obatan terhadap penderita penyakit kronis. ShaabanSharab (51 tahun) mengatakan kepada tim Euro-Mediterania bahwa dia telahberjuang selama tiga minggu untuk mencari pengobatan yang cocok untuk putrinya(26 tahun) yang menderita kanker paru-paru dan belum menerima dosis kemoterapiapa pun sejak ketujuh. Oktober lalu yang menyebabkan kondisi kesehatannyamemburuk.

Adapun Ibu Khawla Ribhi (45 tahun) yangmengungsi di Rafah selatan Jalur Gaza menderita diabetes tipe 1 dan tubuhnyatidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup untuk mengatur kadar guladarah kondisinya memburuk selama lima hari karena tidak menemukan dosisInsulin.

Penyakit Kronis Lebih Berbahaya

Observatorium Euro-Mediterania mengumpulkankesaksian dari enam orang dengan penyakit kronis di wilayah tengah dan selatanJalur Gaza &ndash termasuk seorang pasien jantung dan seorang lainnya yangmembutuhkan dialisis &ndash semuanya menderita penurunan kesehatan yang semakinparah karena kurangnya obat-obatan dan layanan kesehatan yang mereka perlukan.

Euro-Med mengatakan bahwa bantuan medis langkayang masuk ke Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah dengan Mesir sebagian besarberupa obat anestesi dan lainnya yang ditujukan untuk operasi bedah danseterusnya tanpa mengandung obat untuk mengobati penyakit kronis dan kondisimedis lainnya.

Ia menyatakan bahwa pada saat penyakit danepidemi menyebar di pusat-pusat pengungsian yang sangat padat ketersediaanobat-obatan untuk penyakit pernapasan paru-paru dan penyakit kronis sepertitekanan darah dan diabetes masih sangat langka dan keseimbangannya hampirmendekati nol yang mengakibatkan memburuknya kondisi kesehatan puluhan ribuorang. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied