Tue 6-May-2025

Ulama Muslim Dunia Serukan Bela Tempat Suci Bersatu Demi Palestina

Senin 8-Januari-2024

Di bawah slogan &ldquoKami mendirikan agama kamimemajukan bangsa kami dan mendukung kesucian kami&rdquo sesi keenam Majelis UmumPersatuan Cendekiawan (Ulama) Muslim Internasional yang digelar di Doha yangakan berlangsung dari tanggal 6 hingga 11 Januari di tengah seruan menyatukanupaya mendukung Gaza dalam menghadapi agresi &ldquobrutal&rdquo yang berlangsung lebih dari90 hari.

Konferensi Majelis Umum Ulama yang diikutiratusan cendekiawan dan pemikir Muslim dari berbagai belahan dunia inimengingat perkembangan yang terjadi di Palestina dan berlanjutnya perang diJalur Gaza dan Israel. Tepi Barat dan dampak yang terjadi di wilayah tersebutpada tingkat regional dan internasional. Pertemuan ini juga merupakan yangpertama setelah meninggalnya pendiri Persatuan Ulama mendiang ulama SyekhYusuf Al-Qaradawi.

Persatuan ini didirikan pada tahun 2004 atasprakarsa Al-Qaradawi dengan partisipasi sejumlah besar cendekiawan Muslim dariberbagai negara kelompok dan negara. Persatuan ini menetapkan sejumlah tujuandan landasan beroperasi dan terbuka untuk semua Cendekiawan Muslim di Timur danBarat dan prihatin dengan ulama yang merupakan lulusan perguruan tinggi syariahdan Islam dan semua yang memiliki minat pada ilmu-ilmu Syariah dan budayaIslam.

Pentingnya babak baru Persatuan ini adalahbahwa pertemuan ini terjadi setelah perkembangan yang terjadi di dunia Arab danIslam tahun lalu termasuk konflik di Sudan dan isu-isu Yaman Irak danLebanon meskipun perkembangan yang paling penting adalah Pertempuran BadaiTopan Al-Aqsa perang di Gaza dan kembalinya isu Palestina menjadi isu pertamadi dunia Arab dan Islam.

Para peserta sepakat tentang pentingnyapersatuan dan solidaritas untuk mendukung perjuangan Palestina dan menyikapi permasalahannegara Islam dimulai dengan Yaman Sudan dan Levant.

Mendukung Perjuangan Palestina

Pada sesi pembukaan konferensi para pesertamenekankan pentingnya bersatu dan bekerja untuk mendukung ketabahan rakyatPalestina dalam menghadapi agresi brutal yang telah mereka alami selama lebihdari 3 bulan menjelaskan bahwa dunia Islam mampu menghadapinya. ketidakadilandan agresi serta berdiri berdampingan dalam mendukung perjuangan Palestina.

Presiden Persatuan Cendekiawan MuslimInternasional Habib Salem Saqqaf Al-Jifri mengatakan bahwa konferensi inidiadakan mengingat keadaan sulit yang sedang dialami negara Islam kita yangmenghadapi tantangan berat terutama situasi di Jalur Gaza dan apa yangdiderita oleh saudara-saudara kita di Palestina yang kekurangan segalakebutuhan hidup dan hidup dalam kondisi kemanusiaan yang sulit sehingga kitaperlu bersatu dan melakukan upaya. Seorang muslim ibarat bangunan bagi muslimlainnya.

Dalam pidatonya di sesi pembukaan konferensibeliau menegaskan penolakannya terhadap rencana pengusiran warga Palestina daritanah mereka yang dilakukan dengan kedok dan dukungan negara-negara besardunia yang mengharuskan umat Islam untuk bersatu dan menyatukan upaya. untukmenggagalkan rencana ini.

Dia menunjukkan bahwa pertemuan ini adalah yangpertama setelah kematian pendiri serikat tersebut Al-Qaradawi yangmengharuskan setiap orang untuk mengikuti jalan yang telah didirikannya.Tujuannya adalah untuk mengupayakan persatuan dan solidaritas dalam mendukungumat Islam dan berdiri dalam menghadapi ketidakadilan dan agresi menjelaskanbahwa seluruh umat Islam &ldquoberdiri dalam solidaritas dengan saudara-saudara kitadi Palestina dan siap melakukan pengorbanan yang paling berharga untukmencapai tujuan tersebut. untuk membantu mereka dan menyingkirkan pendudukanbrutal.&rdquo

Palestina Kembali Isu Terdepan

Mantan presiden Asosiasi Cendekiawan Aljazairdan anggota Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional Abdel Razzaq Qassoummenegaskan bahwa situasi saat ini di Jalur Gaza mengharuskan semua orang bersatudan bekerja mendukung tujuan tersebut. Hal itu dianggap sebagai perjuanganbangsa Arab dan Muslim dan yang kembali menjadi isu terdepan sebagai isupertama bangsa Arab dan Muslim setelah Badai Topan Al-Aqsa pada tanggal 7Oktober dan agresi brutal terhadap rakyat Palestina yang menyusul setelahnya.

Qassoum yang memimpin sesi pembukaankonferensi menambahkan bahwa situasi Arab dan dunia Islam saat inimengharuskan semua orang untuk bersatu dan bergandengan tangan untuk mengatasikesulitan dan mendukung rakyat Palestina dalam penderitaan mereka yangmendapatkan prioritas mutlak dari semua anggota Persatuan Cendekiawan MuslimInternasional bahkan di semua negara karena ini adalah masalah kemanusiaan.

Tahapan Menentukan

Issam Al-Bashir Wakil Presiden PersatuanCendekiawan Muslim Internasional mengatakan bahwa saat ini bangsa Islam kitasedang melalui titik balik nasib Palestina yang mengharuskan kita semua bergandengantangan dan bersatu. Kemajuan hanya dapat dicapai melalui iman kerja danmemberikan bantuan serta dukungan kepada rakyat Palestina dalam perlawananmereka terhadap penjajah brutal.

Ia menambahkan dalam pidatonya pada konferensitersebut &ldquoSejak tanggal 7 Oktober lalu hingga saat ini tanda-tanda dan hikmahAllah telah terlihat dalam perlawanan yang gagah berani dan para syuhadamenemui Tuhannya dengan senyuman wajah tersenyum yang tidak takut mati sertaketabahan dan ketabahan kesabaran dari orang-orang yang tak berdaya mengangkutjenazah orang-orang yang mereka cintai dengan hati yang puas dengan kehendakAllah yakin akan kemenangan-Nya.

Dia juga menyoroti krisis di Sudan persainganantar partai dan krisis di Yaman dan Levant &ldquodalam gambaran yang mengharuskanseluruh umat Islam bersatu untuk mendukung perjuangan mereka di hadapantuntutan negara-negara lain.&rdquo

Sementara itu Sekretaris Jenderal PersatuanCendekiawan Muslim Internasional Ali Mohieddin Al-Qaradaghi menegaskankembali seruan untuk persatuan dan solidaritas untuk mendukung perjuanganPalestina di masa sulit yang dialami rakyat Palestina yang mengharuskan semuaorang untuk mendukung perjuangan Palestina untuk bergandengan tangan mendukungumat Islam tidak hanya di Palestina namun di seluruh belahan dunia jikamembutuhkan dukungan dan bantuan. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied