&ldquoKami sendiri hidup seperti anak-anak lain didunia… dan kami teguh di tanah air kami&rdquo kata-kata ini keluar dari seoranganak yang penuh ketabahan dan tekad di awal tahun baru 2024. Ungkapan membawarasa sakit dan mimpi yang dibawanya adalah hak setiap anak di Gaza. Sebagai pesanke seluruh dunia terutama mereka yang tergabung dalam organisasi hak asasimanusia dan komunitas internasional yang selama ini menangisi hilangnya hak-hakanak dan perempuan di dunia Arab dan Islam puluhan tahun. Namun kini mereka menjadi buta.
Tampaknya ia masih anak-anak namun apa yang iaalami selama hari-hari agresi brutal yang terus-menerus membuatnya berbicaradengan penuh kebijaksanaan seorang lelaki dewasa yang berperang diasah olehpengalaman dan rambutnya seakan memutih oleh situasi darah dan pembantaianyang ia lihat.
Terlepas dari tekadnya kekuatan keluhan sertakata-kata yang di baliknya terdapat sosok revolusioner yang gigih bersembunyidi negerinya ia tetap berharap perang akan berakhir dan agresi akan berhentikarena ia merespons dengan sederhana dan hanya sebagai berikut: demikian halnyadengan semua anak di dunia.. &ldquoYa Tuhan akhiri perang ini… Aku ingin merasakanbahagia.&rdquo
Seorang gadis lain dari Gaza menyiarkan pesanyang kuat dan percaya diri kepada dunia pada awal tahun baru denganmengatakan: Mereka mengatakan Gaza telah hancur… Saya berkata &ldquoDengan tangankami Gaza akan kembali kuat.&rdquo
https://x.com/PalinfoAr/status/1741793570753794332?s=20
Ia melanjutkan puisinya dengan mengatakan:Mereka bilang jiwa lebih berharga saya bilang Gaza lebih manis
Mereka berkata &ldquoHidupku telah tiada.&rdquo Sayamengatakan &ldquoBerpisah dengan Gaza adalah sebuah hal yang menyakitkan.&rdquo
Mereka bilang pengabaian itu terpaksa. Sayabilang menjauh dari Gaza itu sulit
Mereka berkata &ldquoGaza berbeda.&rdquo Saya mengatakankepada mereka bahwa semua yang terjadi baik-baik saja.
Mereka bilang Gaza hancur.. Saya bilang dengantangan kami Gaza akan dibangun kembali.
Mereka bilang benderanya dikibarkan. Sayabilang ke mereka kata-kata Gaza didengar.
Mereka berkata &ldquoBagaimana kabarmu dan apapendapatmu tentang dirimu sendiri?&rdquo Saya berkata kepada mereka &ldquoUrusan Gazabukan saja urusanku seperti ini.&rdquo
Mereka berkata &ldquoMatamu tajam.&rdquo Saya katakankepada mereka &ldquoSaya adalah putra Gaza yang membanggakan.&rdquo
Mereka bilang Gaza bukan milik kami. Sayabilang Gaza milik kami dan siapa pun yang tidak suka harus meninggalkan kami.
Mereka bilang panjang demi lebar. Saya bilangdan di Gaza kami mengguncang bumi.
Anak bernama &ldquoZahwa&rdquo mengirimkan pesan ketigakepada dunia di mana dia menekankan bahwa anak-anak Gaza merindukan pelukanorang tua mereka dan kembali ke kehidupan normal mereka belajar bertani danbekerja.
Zahwa melanjutkan dengan mengatakan “Sayarindu pelukan hangat ayah saya. Mereka mengambilnya dari saya. Perang inimerenggut banyak hal baik dari saya.”
Dia menambahkan &ldquoDi semua negara Arabanak-anak mereka bersekolah dan belajar… Oke mengapa kita? Bagaimana kitaingin tumbuh dan berkembang jika kita tidak terdidik? Kita harus belajartumbuh dan menjadi pintar.&rdquo
Anak-anak Gaza menyambut tahun baru denganlebih banyak pembantaian yang dilakukan oleh agresi brutal Zionis dan sejumlahlainnya anak-anak duduk di depan keluarganya saat salat jenazah menyaksikanpemandangan itu dengan kesedihan dan kesakitan.
Setiap hari selama 87 hari anak-anak Gazamenjadi sasaran agresi brutal dan korban tewas sebagian besar adalah anak-anakdan perempuan. Mereka kehilangan hak asasi manusia yang paling dasar berupamakanan obat-obatan pakaian dan tempat tinggal.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Jalur GazaDr. Ashraf Al-Qudra mengatakan pada hari Senin bahwa tentara pendudukan Israelmelakukan 13 pembantaian di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir menyebabkan 156orang gugur syahid dan 246 orang terluka.
Al-Qudra mengumumkan dalam pernyataan persyang diterima oleh Pusat Informasi Palestina bahwa jumlah korban tewassejak awal agresi pada 7 Oktober telah meningkat menjadi 21.978 orang syahiddan 57.697 orang terluka yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Sementara itu Biro Pusat Statistik Palestinamengkonfirmasi pada akhir tahun 2023 bahwa 98% syuhada yang terdaftar padatahun 2023 berasal dari Jalur Gaza termasuk sekitar 9.000 anak-anak dan 6.450perempuan. (at/pip)