Pemimpin Hamas Osama Hamdan menegaskan posisitegas perlawanan meskipun agresi Zionis terus berlanjut bahwa tidak akan adanegosiasi mengenai kesepakatan tawanan sampai agresi terhadap rakyat kamiberhenti. &ldquoKami terbuka terhadap inisiatif Qatar dan Mesir mengenai kesepakatanpertukaran.&rdquo Tegasnya.
Osama Hamdan mengatakan dalam konferensipersnya di Beirut pada hari Senin yang diikuti oleh Pusat Informasi Palestinabahwa neo-Nazi Israel melakukan pembantaian di Jabalia yang menewaskan lebihdari 100 orang syahid dengan menunjukkan bahwa &ldquopendudukan adalah masihmelanjutkan perang Nazi terhadap rakyat Palestina selama lebih dari 70 hari.&rdquo
Hamdan menunjukkan bahwa 19.000 orang tewasselama 73 hari agresi terhadap Gaza  danpada saat yang sama pemerintah Amerika adalah mitra utama dalam menumpahkandarah rakyat Palestina.
Hamdan mengatakan &ldquoKami sedang memantaumigrasi balik dari Eilat ke Aqaba dan tempat lain dalam konteks referensinyaterhadap pelarian para pemukim ke luar negara pendudukan untuk menghindariperang.&rdquo
Dia menegaskan kembali bahwa ada pesan yangjelas dari Gaza kepada mereka yang bertaruh pada penyelesaian agresi&rdquomengingat apa yang dia gambarkan sebagai &ldquokegagalan pendudukan Israel untukmencapai tujuan agresifnya di Jalur Gaza.&rdquo
Dia menekankan bahwa perlawanan Palestina yangdipimpin oleh Brigade Al-Qassam terus melanjutkan pertempuran melawanpendudukan&rdquo menegaskan kembali posisi gerakan tersebut bahwa &ldquotidak akan adanegosiasi kesepakatan tawanan sampai agresi terhadap rakyat kami berhenti.
Hamdan berkata &ldquoKami terbuka terhadapinisiatif Qatar dan Mesir mengenai kesepakatan pertukaran. Pendudukan Israel gagalmemasarkan narasi palsunya kepada opini publik.
Menanggapi pertanyaan tentang pernyataanHussein Al-Sheikh baru-baru ini Hamdan mengungkapkan penyesalannya yangmendalam bahwa pernyataan tersebut &ldquotidak mengungkapkan tanggung jawabnasional&rdquo seperti yang dia gambarkan. (at/pip)