Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakanbahwa dirinya sedang membahas melalui panggilan telepon dengan koleganya dariIran Ibrahim Raisi serangan ilegal Israel di Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Pernyataan kepresidenan Turki yang diterimaoleh Quds Press pada hari Minggu menambahkan bahwa Iran dan Turki akan terusbekerja sama untuk menjadikan gencatan senjata sementara di Gaza menjadipermanen dan mencapai perdamaian abadi.
Menurut rencana hari ini Senin merupakan harikeempat dan terakhir gencatan senjata di Jalur Gaza di tengah berlanjutnyadiskusi mengenai kemungkinan perpanjangan gencatan senjata.
Gencatan senjata &ldquokemanusiaan&rdquo sementaramemasuki hari ketiga dan pada hari kedua kemarin Sabtu Palang Merah menerimatahanan gelombang kedua yaitu 13 tahanan Israel dan 7 orang asing di sebagaibagian dari kerangka perjanjian sedangkan pendudukan membebaskan 39 tahananPalestina setelah tertunda selama berjam-jam dalam implementasi perjanjianpertukaran tawanan.
Jumat pagi lalu gencatan senjata sementaramulai berlaku di Jalur Gaza dan juru bicara Kementerian Luar Negeri QatarMajid Al-Ansari mengatakan &ldquo13 sandera yang ditahan di Gaza beberapa diantaranya berkewarganegaraan ganda telah dibebaskan sebagai timbal balik ataspembebasan tersebut sebanyak 39 wanita dan anak-anak Palestina ditahan dipenjara Israel.
Ia menambahkan &ldquoSebanyak 10 warga negaraThailand dan satu warga negara Filipina juga dibebaskan di luar kerangkaperjanjian gencatan senjata.&rdquo
Jumlah syuhada akibat agresi pendudukan yangberlangsung selama 49 hari dengan dukungan Amerika Serikat mencapai lebih dari14.854 syuhada Palestina termasuk lebih dari 6150 anak-anak dan lebih dari 4000perempuan sedangkan sekitar 7000 orang masih hilang baik di bawah reruntuhanatau sudah menjadi mayat atau mereka dibuang di jalan-jalan atau nasib merekamasih belum diketahui dan jumlah korban luka melebihi 36 ribu menurut sumberresmi Palestina. (at/pip)