Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) António Guterres mengatakan dalam pernyataan kemarin Minggu (19/11) bahwajumlah kematian warga sipil di Gaza sangat mengejutkan dan tidak dapat diterima.Gencatan senjata harus segera dilakukan karena alasan kemanusiaan desaknya.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan Minggu(19/11) bahwa jumlah korban agresi Israel di Gaza meningkat menjadi 12.415orang dan jumlah korban luka menjadi sekitar 32.500 orang sejak dimulainyaagresi pada 7 Oktober lalu.
Kementerian menjelaskan dalam laporanhariannya mengenai agresi tersebut bahwa pihaknya menghadapi kesulitan besardalam memperoleh data terkini selama tujuh hari berturut-turut karenaterputusnya layanan komunikasi di Jalur Gaza yang menghubungkan dengan rumahsakit di Jalur utara.
Tercatat jumlah syuhada di Jalur Gaza hinggaSabtu malam kemarin mencapai lebih dari 12.300 syuhada 5000 di antaranya anak-anak3250 perempuan dan 690 lansia serta jumlah korban luka-luka mencapai lebihdari 29.500 orang.
Para pengungsi dari utara melaporkan adanyamayat di jalan-jalan dan hingga tanggal 15 November lebih dari 4.000 wargamasih hilang termasuk 2.000 anak-anak.
205 personel kesehatan dan 36 personelpertahanan sipil gugur syahid serta lebih dari 215 petugas kesehatan terluka. Lebihdari 60 ambulans diserang 55 di antaranya rusak dan tidak dapat digunakan.
Kementerian mengindikasikan bahwa 26 dari 35rumah sakit di Gaza dan 52 dari 72 klinik layanan kesehatan primer atau lebihdari dua pertiganya berhenti berfungsi karena kerusakan akibat pemboman ataukekurangan bahan bakar dan sembilan rumah sakit sisanya beroperasi sebagian.(at/pip)