Sumber medis di Gaza mengumumkan kematian 17pasien di Kompleks Medis Al-Shifa karena mesin oksigen berhenti bekerja akibatkehabisan bahan bakar.
Kantor berita resmi Wafa mengutipkorespondennya di Kompleks Al-Shifa yang mengatakan bahwa salah satu bayiprematur dua pasien perawatan intensif dan 14 lainnya dari departemen lainpulih pagi ini menjadikan jumlah korban menjadi 32 dalam waktu 48 jamtermasuk enam bayi prematur bayi dan 9 di ruang perawatan intensif (IGD).
Kompleks Al-Shifa masih dikepung oleh artileripendudukan dan drone yang menargetkan siapa saja yang bergerak di sekitarnyadengan peluru dan roket dan ada kesulitan mengevakuasinya karena terdapatlebih dari 60 pasien dalam perawatan intensif lebih dari 36 bayi dalam kondisiprematur dan bangsal perawatan dan lebih dari 500 pasien di rumah sakit departemendialisis.
Senin dini hari juru bicara KementerianKesehatan Ashraf Al-Qudra mengumumkan 7 pasien tewas dan terluka di dalamKompleks Medis Al-Shifa di Gaza yang dikepung selama tiga hari berturut-turutsekaligus ketika tank pendudukan tiba di gerbang kompleks medis terbesar diJalur Gaza.
Al-Qudra mengatakan dalam pernyataan perskepada Al Jazeera 36 bayi prematur masih menghadapi risiko kematian setiapsaat akibat penghentian stasiun oksigen dan peralatan penyelamat jiwa setelahpemadaman listrik total 3 hari lalu.
Kompleks medis dikepung dan dibom selama tigahari tidak ada ambulans yang masuk atau keluar dan tidak ada pergerakan didalamnya. Para kru perlu berkoordinasi dengan Komite Palang Merah Internasionaluntuk memindahkan bayi prematur dari satu departemen ke departemen lain.
Tank Israel tiba di salah satu gerbang kompleksmedis dari sisi menuju unit perawatan intensif yang beberapa kali dibom.
Ia menyatakan terdapat 650 pasien di dalamkompleks medis ditambah ratusan tenaga medis dan administrasi serta beberaparibu pengungsi (6-7 ribu termasuk anak-anak perempuan dan orang tua) yangmasih berada di dalam RS Al-Syifa tanpa air atau makanan dan tidak bisa keluar karenapemboman dan penargetan Israel.
Sebelumnya juru bicara Kementerian Kesehatanmengatakan kompleks Medis Al-Shifa benar-benar tidak dapat digunakan dantidak dapat memberikan layanan kesehatan apa pun kepada korban luka akibatagresi Israel atau bahkan kepada pasien di dalamnya dan juga tunduk padapengepungan internal dan eksternal.
Untuk hari ke-38 tentara pendudukanmelanjutkan perang berdarah di Jalur Gaza yang mengakibatkan lebih dari 40.000orang menjadi martir terluka dan hilang serta kehancuran besar-besaran dilingkungan pemukiman fasilitas vital dan rumah sakit dan lebih dari 15 jutaorang terlantar. (at/pip)