Direktur Rumah Sakit di Jalur Gaza DrMohamed Zaqout meminta Mesir segera memindahkan dan mengirimkan ambulans keKompleks Medis Al-Shifa untuk menyelamatkan pasien dan pengungsi yang terjebakdi sana.
Zaqout mengatakan dalam konferensi pers diRumah Sakit Nasser di Khan Yunis bahwa tidak ada tempat yang aman di KompleksMedis Al-Shifa dan sekitarnya dan jenazah para syuhada tidak dapat dijangkau.
Ia menyebutkan bahwa penumpukan sampah danlimbah medis kekurangan air dan pemadaman listrik serta memperingatkan bahwahal ini mengancam kehidupan semua orang.
Sekitar 15.000 pengungsi di Kompleks MedisAl-Shifa berada dalam bahaya ditambah 650 orang yang sakit dan terlukatermasuk 36 anak-anak yang hidupnya dalam bahaya. Mesir diminta menyelamatkannyawa mereka. Selain itu banyak anak-anak yang sakit dan berisiko meninggalakibat evakuasi paksa di dua rumah sakit di Rantissi.
Juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza Dr.Ashraf Al-Qudra mengatakan &ldquoKompleks Medis Al-Shifa benar-benar tidak dapatdigunakan dan tidak dapat memberikan layanan kesehatan apa pun kepada korbanluka akibat agresi Israel atau bahkan kepada pasien di dalam kompleks dan jugadikepung dari dalam dan luar.&rdquo
Al-Qudra menambahkan &ndash dalam pernyataaneksklusif kepada Al Jazeera Net pada hari Minggu &ndash bahwa kompleks medis tersebutsekarang masih terus-menerus dibombardir dan dikepung dari dalam dan luar. Halamannyaatau berpindah antar berbagai bangunannya atau bahkan ingin mencapai gerbangkompleks Medis.
Juru bicara Kementerian menunjukkan bahwa Israelmeminta mereka untuk mengevakuasi Kompleks Medis Shifa namun tanggapan dariKomite Palang Merah Internasional yang menghubungi mereka adalah &ldquoJika Israelingin mengevakuasi kompleks tersebut mereka hanya dapat membawa pasien kerumah sakit di Republik Arab Mesir karena sangat mustahil untuk mengevakuasimereka yang terluka atau para pasien yang berada di jalan seperti yang terjadipada pasien dan tim medis yang dipaksa oleh pendudukan Israel bersama denganpara pengungsi untuk pergi keluar dari beberapa rumah sakit ke jalan.&rdquo
Al-Qudra mengatakan ada sejumlah anak-anakyang meninggal selama gerakan ini karena tidak adanya alat pendukung kehidupanoleh karena itu kami tidak ingin mengulangi kejahatan ini pada 650 pasien didalam Kompleks Medis Shifa selain fakta bahwa tidak mungkin untuk mengevakuasipasien dari kompleks tersebut ke rumah sakit di Jalur Gaza selatan. Mereka jugakewalahan dengan jumlah kasus korban terluka dan juga akan berhenti bekerjadalam waktu kurang dari dua hari karena kekurangan bahan bakar.  
Mengenai kemampuan yang kini diberikan olehKompleks Medis Al-Shifa kepada pasiennya juru bicara Kementerian Kesehatan diGaza menyatakan bahwa kompleks tersebut benar-benar tidak dapat beroperasi dan digunakan.&ldquoKami mengalami kematian di ruang perawatan setelah mesin pendukung kehidupanberhenti beroperasi di dalam bagian yang mencakup 37 anak-anak lain yangmungkin berada di ambang kematian. Karena alat penunjang kehidupan dan timmedis tidak mampu menopang kehidupan mereka melalui alat atau prosedur yangmanual dan tradisional.&rdquo
Dia menambahkan bahwa di antara korban lukayang terluka akibat agresi Israel ada 5 kematian dan tim medis tidak dapatmelakukan operasi bedah pada mereka karena kami kehilangan listrik akibatgenerator terakhir yang bekerja di rumah sakit kehabisan bahan bakar. (at/pip)