Setelah tengah malam kemarin Kamis (9/11)pasukan pendudukan Zionis membom dua rumah sakit dan satu ketiga sebagaibagian dari agresi berkelanjutan tanpa mempedulikan larangan hukum manapuntermasuk rumah sakit dan pusat kesehatan.
Juru bicara Kementerian Kesehatan di GazaAshraf Al-Qudra membenarkan bahwa pesawat pendudukan mengebom sebuah mobil dihalaman Kompleks Medis Al-Shifa yang menyebabkannya terbakar dan sejumlah orangterluka.
Wartawan melaporkan mobil tersebut terletak didekat tenda jurnalis di halaman Kompleks Medis Al-Shifa dan tidak ada korbanjiwa di antara mereka. Pesawat tempur pendudukan mengebom – sebelum tengahmalam – Rumah Sakit Khusus Anak Al-Rantisi menyebabkan kebakaran di dalamrumah sakit. Direktur rumah sakit menyampaikan seruan untuk menyelamatkananak-anak di rumah sakit.
Pada Kamis malam pesawat tempur pendudukan zionismembom sekitar Rumah Sakit Indonesia yang menyebabkan kepanikan yang mendorongpuluhan warga bergegas menuju rumah sakit karena terteror dimana koridor dankamarnya dipenuhi ribuan pengungsi.
Dalam rekaman video yang diterbitkan oleh AlJazeera menunjukkan peluru berjatuhan di samping rumah sakit sementaraorang-orang bergegas untuk berlindung dan warga sipil juga terlihat melarikandiri menghindari peluru dan api yang jatuh hanya beberapa meter dari mereka.
Ratusan warga sipil berkerumun di koridor rumahsakit untuk berlindung dari pengeboman dan memaksa mereka meninggalkan tendatempat mereka tinggal di kampus rumah sakit.
Dr Ashraf Al-Qudra direktur rumah sakit diJalur Gaza mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sekitar 20.000 warga Palestinamengungsi di rumah sakit Indonesia untuk mencari keselamatan dan menghindaripemboman Israel.
Pada hari Kamis Salama Maarouf kepala kantormedia pemerintah membenarkan bahwa rumah sakit jiwa Rumah Sakit Anak Al-Nasrdan Rumah Sakit Khusus Anak Al-Rantisi tidak beroperasi lagi dalam beberapa jamterakhir akibat kerugian langsung terhadap ratusan ribu warga termasuk puluhanribu anak-anak.
Ia menambahkan 18 rumah sakit dan 46 puskesmastidak dapat beroperasi. Lebih dari 3.000 anak-anak hanya akan kehilanganlayanan onkologi dan dialisis. Selain itu pendudukan saat ini menargetkansekitar rumah sakit Indonesia yang memiliki zona api terus menerus dengan carayang sangat kejam. (at/pip)
