Kementerian Luar Negeri Bolivia mengumumkanbahwa pemerintahnya mengambil keputusan memutuskan hubungan diplomatiknyadengan &ldquoIsrael&rdquo dan menuduh Israel melakukan kejahatan kemanusiaan dalam agresinyadi Jalur Gaza.
Bolivia sebelumnya memutuskan hubungandiplomatiknya dengan &ldquoIsrael&rdquo pada tahun 2009 sebagai protes terhadapserangannya di Jalur Gaza. Tahun 2020 pemerintahan presiden negara tersebutJeanine Anez memulihkan hubungan tersebut.
Gerakan Hamas menghargai langkah ini danmengatakan dalam pernyataannya pihaknya sangat menghargai sikap beranipemerintah Bolivia yang mengambil kebijakan untuk memutushubungan diplomatikdengan entitas pendudukan Zionis sehubungan dengan agresi fasis kejahatan danpembantaian keji terhadap rakyat kami di Jalur Gaza.
&ldquoKami menyampaikan seruan kami kembali kepadanegara-negara Arab dan Islam yang telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israeluntuk memutuskan semua hubungan dengan entitas jahat ini untuk memenangkan nilai-nilaikemanusiaan dan sebagai bentuk penolakan atas tindakan kriminal yang dilakukanentitas kriminal ini terhadap anak-anak dan warga sipil yang tidak berdaya.&rdquo TegasHamas.
Agresi penjajah Israel terhadap Jalur Gazaberlanjut pada hari ke-25 dimana mesin perang &ldquoIsrael&rdquo telah melakukankejahatan paling keji terhadap warga sipil dan terus menutup jalurpenyeberangan Jalur Gaza dan mencegah masuknya makanan obat-obatan dan bahanbakar. (at/pip)
