Monitor HakAsasi Manusia Euro-Mediterania menuding pemimpin dan pejabat Uni Eropa terlibatdalam kejahatan perang Israel yang sedang berlangsung terhadap warga sipil diJalur Gaza selama empat minggu berturut-turut.
Dalam suratmendesak yang ditujukan kepada Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der LeyenMonitor Euro-Med menuntut Uni Eropa memaksa Israel untuk segera gencatansenjata di Gaza dan mengakhiri aksi genosida yang sedang berlangsung terhadappenduduknya.
Dalampesannya Euro-Mediterania menekankan kebutuhan mendesak untuk mewajibkanIsrael melakukan gencatan senjata dan membangun koridor kemanusiaan agarbantuan kemanusiaan dapat menjangkau penduduk Jalur Gaza di tengah bencanakemanusiaan yang mereka derita di semua level.
Euro-Medmengecam keras keterlibatan Eropa dalam pembunuhan warga sipil Palestina diGaza dan menekankan bahwa semua pihak yang memberi lampu hijau terhadapserangan militer Israel harus bertanggung jawab atas keterlibatannya dalammelakukan kejahatan perang terhadap kemanusiaan.
Monitor HAMdi Palestina tersebut mengatakan dalam suratnya bahwa para pemimpin Uni Eropatidak bisa terus berdiam diri dan bahkan mengadopsi bahasa yang memberi dorongandan membela Israel ketika mereka melakukan pembantaian genosida di Jalur Gazadan membatasi akses pasokan dan kebutuhan kemanusiaan apa pun kepada warganya.
Monitor tersebutbertanya-tanya berapa jumlah korban jiwa yang harus dicapai agar para pemimpinUni Eropa dapat mengambil tindakan serius untuk menuntut gencatan senjata diGaza mengingat besarnya jumlah korban jiwa dan jumlah korban sangat besar padasaat pasukan Israel menunjukkan sikap tidak peduli terhadap nyawa warga sipil.
Euro-Med menyorotilebih dari 14 juta orang mengungsi untuk mencari keselamatan dari seranganIsrael sementara tercatat bahwa banyak dari mereka yang pindah dari Gaza utarake selatan setelah tentara Israel memperingatkan mereka dibom ketika mencobamelarikan diri atau sebagai upaya untuk menyelamatkan diri segera setelahmereka tiba di Gaza selatan.
Euro-Medmenambahkan bahwa Israel terus memutus pasokan listrik makanan dan air untukseluruh penduduk Jalur Gaza dan mengusir paksa lebih dari satu juta wargaPalestina dari wilayah tempat tinggal mereka tanpa jaminan kepulangan danmelakukan serangan udara terus menerus terhadap warga sipil termasuk merekayang mencoba mengungsi.
Euro-Medmenekankan bahwa dengan melakukan aksi pemusnahan terang-terangan ini Israelmelakukan kejahatan serius terhadap kemanusiaan dengan dukungan finansial danpolitik dari negara-negara Barat termasuk negara-negara Uni Eropa.
Selama 23hari Uni Eropa juga diam tidak mengutuk kejahatan Israel dan tidak menyerukantindakan mendesak gencatan senjata.
Diamenunjukkan bahwa hal ini terjadi meskipun ada seruan berulang kali dari PBBKomisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Pelapor Khusus PBB mengenai hakasasi manusia di Wilayah Palestina yang diduduki sejak tahun 1967 badan-badanPBB yang bekerja di Palestina dan banyak anggota PBB. Parlemen Eropa danorganisasi hak asasi manusia internasional tentang perlunya gencatan senjata diGaza.
MenurutPasal 2 Perjanjian Uni Eropa Uni Eropa &ldquodidirikan atas dasar nilai-nilaipenghormatan terhadap martabat manusia kebebasan demokrasi kesetaraansupremasi hukum dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.&rdquo Namun komitmenUni Eropa untuk memajukan perdamaian dan hak asasi manusia tidak lagi dapatdipercaya jika tidak menghormati prinsip martabat manusia dalam menghadapikematian dan kehancuran yang tidak dapat diduga yang terjadi di Jalur Gaza.
Euro-Mediteraniamenegaskan bahwa apa yang terjadi di Gaza telah melampaui prinsip pertahanandiri yang dipromosikan oleh para pemimpin Eropa sehubungan dengan kejahatanIsrael. Pemerintah penjajah Israel tidak dapat terus memonopoli narasi tersebutdi Uni Eropa sebagai pihak ketiga yang mendukung perdamaian dan dialog. (at/pip)