Kepala biro politik gerakan Hamas IsmailHaniyeh menyerukan kepada saudara-saudaranya di Yordania untuk terus melakukandemonstrasi besar-besaran dan menekankan bahwa pembantaian yang dilakukan olehpendudukan adalah untuk menutupi kegagalan mereka.
Dia berkata – dalam sebuah festival publikbesar-besaran di kota Irbid malam ini untuk mendukung rakyat Gaza &ndash &ldquoWahaisaudara-saudara Yordania dan rakyat Irbid orang-orang yang gagah dan gagahsaya salut kepada Anda karena Anda mengambil sikap terhormat mendukung YerusalemAl-Aqsa dan Gaza.&rdquo
Dia menekankan bahwa pembantaian yang dilakukanoleh pendudukan adalah untuk menutupi kegagalan besar mereka dalam menghadapiperlawanan. Sementara kita bangsa Palestina sedang bergerak menuju kemenanganbesar.
Haniyeh menyerukan persaudaraan rakyat Yordaniadan seluruh masyarakat Arab dan Islam untuk melakukan tiga hal: kelanjutankegiatan mendukung Palestina dan perlawanan dan banjir ini di seluruh wilayahYordania yang kedua adalah mendukung perlawanan dan rakyat Palestina dan yangketiga adalah memberikan bantuan kemanusiaan yang mendesak kepada rakyat kamidi Gaza dalam kerangka yurisprudensi jihad dengan uang.
Beliau menilai bahwa Gaza adalah saksi erakebangkitan pejuang martabat kejayaan dan kekuatan ekstrim di hadapan penjajahyang merampas tanah dan kesucian kami sebuah saksi persatuan bangsa di balikberkah dan kesucian tujuan.
Haniyeh menggambarkan tanggal 7 Oktober sebagaisebuah serangan yang menggemparkan dan sebuah penyeberangan yang gemilang danmerupakan sebuah tonggak sejarah dan titik balik dalam sejarah konfliktersebut yang menggulingkan doktrin keamanan entitas Zionis yang unggulsecara militer dari segi keamanan dan dari segi intelijen dan memberikanpukulan telak kepada sekutu pendudukan yang mendukung penjajahan dalamketidakadilan historis yang menimpa rakyat Palestina.
Dia menekankan bahwa perlawanan di Gazaberjalan dengan baik dan mengelola pertempuran dengan kendali komando kendalilapangan taktik militer dan pengarahan keamanan dan dengan ijin Insya Allahterus bergerak menuju kemenangan dan pembebasan.
Dia menunjukkan bahwa pendudukan inginmematahkan perlawanan di Gaza sehingga perlawanan dan massa dilancarkan diLebanon Irak Yordania Mesir Suriah dan semua ibu kota.
Beliau menekankan bahwa apa yang terjadisetelah Perang Banjir Al-Aqsa tidak sama dengan sebelumnya dan bahwa isuPalestina yang sebagian orang anggap sudah berakhir kini menjadi prioritasutama seluruh dunia dan bahwa Banjir Al-Aqsa mencapai titik terjauhnya.(at/pip)