Tue 6-May-2025

Kesehatan Dunia: Israel Musnahkan Sejumlah Keluarga di Gaza

Minggu 15-Oktober-2023

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasiadanya pemusnahan sejumlah keluarga seluruhnya dan penghancuran infrastrukturdi Jalur Gaza. Kantor Informasi Pemerintah di Gaza pada hari Sabtu mengkritikkepergian Badan Bantuan dan Permberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA)ke wilayah selatan Jalur Gaza.

Direktur regional WHO Tedros AdhanomGhebreyesus dalam wawancara dengan Al Jazeera mengimbau masyarakatinternasional segera membuka koridor dengan Gaza untuk mendatangkan bantuan. Adakoordinasi dengan pihak berwenang Mesir untuk membuka penyeberangan Rafah.

Ghebreyesus menekankan bahwa evakuasi pasienyang sakit parah dari rumah sakit di Gaza sama saja dengan sertifikat kematian.Ini terjadi setelah Israel meminta beberapa rumah sakit di Jalur Gaza untukmelakukan evakuasi.

WHO mengkonfirmasi bahwa 13 fasilitas kesehatantelah diserang di Jalur Gaza sejak awal agresi dan mengindikasikan bahwa stokpasokan medis telah habis.

Sementara itu Kantor Informasi Pemerintah diGaza mengatakan UNRWA mengabaikan tugasnya terhadap para pengungsi setelahperingatan Israel kemarin Jumat untuk mendeportasi penduduk Gaza utara dalamwaktu 24 jam.

PBB kemarin mengumumkan bahwa UNRWA akanmemindahkan markas operasinya dan pegawai asingnya ke Jalur Gaza bagianselatan untuk melanjutkan operasi bantuan dan dukungan bagi para pengungsi. Initerjadi setelah UNRWA memperingatkan dampak kemanusiaan yang buruk dariultimatum Israel dan menuntut pembatalannya.

UNRWA telah meminta Israel untuk melindungiwarga sipil yang difasilitasi olehnya di Jalur Gaza utara di tengahberlanjutnya agresi Israel terhadap Gaza dan pencegahan masuknya air makanandan bantuan kemanusiaan sejak 7 Oktober setelah operasi Badai Topan Al-Aqsha ditabuhgenderangnya oleh perlawanan Palestina.

Penasihat UNRWA di Gaza Adnan Abu Hasnamengatakan kepada Al Jazeera bahwa banyak warga yang tidur di jalanan karenatidak ada tempat untuk melindungi mereka dan menambahkan bahwa pusatpenampungan mereka tidak lagi mampu menampung jumlah pengungsi.

Pelapor Hak Asasi Manusia PBB Francesca Albanesememperingatkan bahaya besar di Gaza setelah peringatan Israel mungkin merupakanpengulangan bencana tahun 1948 dan bencana tahun 1967 namun dalam skala yanglebih luas.

Komisaris Tinggi PBB Filippo Grandi jugameminta Israel untuk menghormati hukum internasional dan mengizinkan organisasitersebut untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza terutama karena rumahsakit di Jalur Gaza tidak mampu menampung lebih banyak orang yang terluka.

Dokter Lintas Negara meminta Israel untukmenghentikan pertumpahan darah tanpa pandang bulu di Jalur Gaza mencabutperingatan evakuasi dan melindungi fasilitas kesehatan dan warga sipil. Israelmengebom konvoi pengungsi kemarin Jumat yang menyebabkan kematian 70 wargaPalestina gugur tewas dan 150 lainnya luka-luka.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwapemboman Israel menyebabkan kematian 10 paramedis melukai 27 lainnya danmenghancurkan 23 ambulans sejak dimulainya agresi.

Sedikitnya 2200 warga Palestina gugur syahidmartir dalam pemboman besar-besaran yang sedang berlangsung di Gaza termasuklebih dari 700 anak-anak sementara penduduk Jalur Gaza hidup dalam bahayakekeringan parah karena pasokan air yang terus terputus. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied