Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kemarinSelasa (11/10) bahwa jumlah warga yang mati syahid di Jalur Gaza bertambah menjadi900 orang termasuk 260 anak-anak dan 230 wanita akibat agresi Zionis sejakSabtu lalu.
Dalam sebuah pernyataannya Kemenkes Palestina menyatakanbahwa jumlah korban luka meningkat menjadi 4.500 dengan berbagai cederatermasuk sejumlah besar anak-anak dan wanita.
Kemenkes Palestina menekankan bahwa hingga harikeempat berturut-turut agresi brutal Israel terhadap Jalur Gaza terusberlanjut dengan segala keganasan dan sengaja menggelar kejahatan terhadapkemanusiaan menargetkan lingkungan pemukiman menghancurkan rumah-rumahpenduduk dan mengusir warga dalam dan menutup akses penyeberangan danpemutusan saluran air dan listrik.
Dia menekankan bahwa hal ini mengindikasikankeputusan pendudukan Israel untuk melakukan genosida terhadap lebih dari duajuta warga di Jalur Gaza.
Kejahatan pendudukan Israel terhadap keluargaPalestina menyebabkan pembantaian 22 keluarga yang kehilangan 150 anggotanyayang syahid.
Kejahatan pendudukan terhadap tenaga medis jugamengakibatkan tewasnya 6 orang tenaga kesehatan dan luka-luka 15 orang lainnya.
Kejahatan pendudukan Israel menyebabkan 8 orangjurnalis tewas dan 20 orang lainnya luka-luka.
Kementerian menyatakan bahwa ketika tim medismemeriksa jenazah para korban agresi Israel ditemukan bahwa mereka mengalamirobekan anggota badan terpotong luka kompleks berbagai luka bakar dankerusakan organ dalam yang menunjukkan bahwa pendudukan Israel dengan sengajamenggunakan kekuatan berlebihan untuk membunuh anak-anak wanita dan warganegara yang tidak bersalah sehingga memerlukan tindakan pemberian sanksiinternasional atas kejahatannya.
Kemenkes menyatakan bahwa penargetan brutalpendudukan Israel terhadap lingkungan perumahan menyebabkan lebih dari 140.000warga mengungsi dan tidak tinggal di pusat-pusat penampungan dan halaman rumahsakit dalam kondisi yang buruk yang konsekuensinya bagi orang lanjut usiawanita anak-anak dan pasien kronis tidak bisa dipertahankan. Bahaya penyebaranpenyakit kulit dan infeksi serta wabah penyakit yang tidak Anda ketahuibatasnya akibat kerusakan lingkungan ini.
Laporan ini juga memperingatkan bahayaberlanjutnya pendudukan Israel yang memutus saluran listrik dan air sertadampaknya terhadap kesehatan orang yang terluka dan sakit kesehatan masyarakatdan lingkungan.
Kementerian Kesehatan mengecam berlanjutnyapelanggaran Israel terhadap institusi kesehatan 9 lembaga kesehatan diantaranya menjadi sasaran termasuk gedung Kementerian Kesehatan Klinik Rimalpenghancuran Pusat Mata Internasional dan penghancuran 15 ambulans. Akibatnyasistem bidang kesehatan lumpuh dan menyebabkan tim medis bekerja dalam kondisiberbahaya dan tidak aman yang mengharuskan komunitas internasional untukmengakhiri pelanggaran Israel ini dan melindungi personel medis dankemanusiaan.
Kesehatan Palestina mengisyaratkan bahwa penjajahIsrael memulai agresinya terhadap Jalur Gaza padahal mereka menyadari bahwasistem kesehatan telah hampir lumpuh karena berlanjutnya blokade. Akibat blokadeitu terjadi kekurangan parah sebesar 44% obat-obatan 32% bahan medis dan 60%kebutuhan persediaan laboratorium dan bank darah selain kerusakan generatorlistrik kekurangan bahan bakar dan rapuhnya sistem evakuasi dan ambulan.
Kementerian Kesehatan menyampaikan seruan bantuandarurat kepada semua lembaga kemanusiaan dan bantuan untuk menyediakanobat-obatan bahan medis habis pakai bahan bakar dan kebutuhan darurat kerumah sakit.
Kesehatan Palestina meminta pihak berwenanguntuk segera membuka koridor aman bagi masuknya bantuan kesehatan dan delegasimedis serta memfasilitasi pergerakan orang-orang yang terluka dan sakit yangtidak memiliki akses terhadap perawatan di Jalur Gaza.
Kemenkes mengapresiasi upaya sejumlah institusiyang mengambil inisiatif untuk menyediakan sebagian dari kebutuhan daruratkesehatan dan meminta semua orang untuk bertanggung jawab demi memastikankelanjutan layanan kesehatan dalam keadaan sulit ini. (at/pip)