Gerakan pemuda di Al-Quds &ldquoyang diduduki&rdquomenekankan perlunya memobilisasi dan melaksanakan salat Jumat berikutnya diMasjid Al-Aqsha Al-Mubarak dan di halamannya untuk menghadapi agresi parapemukim Yahudi.
Gerakan pemuda tersebut menyerukan kepada semuawarga di Tepi Barat Al-Quds dan Palestina jajahan 1948 yang diduduki Israel untukmendapatkan kehormatan dalam membela Masjid Al-Aqsa dan melindunginya dariYudaisasi mengingat serangan serius yang sedang terjadi.
Beliau menekankan bahwa kerumunan orang diAl-Aqsa dan orang-orang yang datang ke sana dari mana-mana adalah sebuah isueksistensial yang harus kita menangkan dan untuk mendukung dakwah Nabi dimasa-masa sulit yang kita hadapi saat ini.
Gerakan ini menegaskan kembali bahwa Al-Aqsaadalah sebuah kepercayaan dan merupakan kewajiban untuk mempertahankannyasetiap saat terutama karena Al-Aqsa menjadi sasaran perang agama yang hirukpikuk dan belum pernah terjadi sebelumnya mengingat sikap diam internasionaldan Arab yang memalukan.
Gerakan Hamas sebelumnya telah menyerukankepada rakyat Palestina untuk mengintensifkan hubungan mereka di Masjid Al-Aqsadan di alun-alun serta gang-gang di Kota Tua untuk mengusir agresi pendudukandan pemukim Yahudi menjelang hari raya Yahudi.
Hamas tersebut menyatakan bahwa pendudukansecara berbahaya meningkatkan agresinya terhadap Al-Aqsa melepaskan wargapemukim yahudi yang dilindungi oleh pemerintah pendudukan Israel yang fasisuntuk menyerbu Al-Aqsha dan mencegah akses penjaga masjid Al-Aqsha.
Dia menekankan bahwa berjaga di Masjid Al-Aqshaakan menggagalkan serangan Israel dan menghalangi rencana Yahudisasi. Rakyat Palestinadan perlawanannya akan menghadangi pendudukan Israel dan pemukimnya denganketabahan perlawanan. Bahkan mereka akan meningkatkan perlawanan yang lebihbesar baik dengan berjaga berkumpul di Al-Aqsha atau perlawanan bersenjata perlawananpemuda revolusioner di titik kontak dengan musuh.
Pada hari kelima dari apa yang disebut HariTahta Yahudi (Sukkot) lebih dari seribu pemukim menyerbu halaman Al-Aqshasejak pagi hari. Sementara itu para penjaga Al-Aqsha menegaskan komitmen merekamempertahankan tempat suci terbesar tersebut dan menghadapi kebijakanpendudukan Israel yang berupaya untuk mempertahankannya menjauhkan mereka dari Al-Quds.
Sementara itu pemimpin Hamas Mahmoud Mardawimengatakan bahwa pendudukan Israel telah kelelahan karena ketabahan rakyat kamidi Al-Quds &ldquoyang diduduki&rdquo dan frustasi dari serangan perlawanan di Tepi Barat.
Mardawi menjelaskan dalam pernyataan pers bahwapendudukan berupaya sekuat tenaga untuk menguasai Masjid Al-Aqsha.
Ia menambahkan proyek Zionis dengan segalakomponennya berada di balik visi pembagian Masjid Al-Aqsha.
Dia menekankan bahwa gerakan Hamas bekerjadengan komunitas nasional untuk mengembangkan strategi guna menghadapi rencanapendudukan. (at/pip)