Mon 5-May-2025

Al-Quds Malaysia Gelar Pertemuan dan Conpress Ulama Bela Al-Aqsha

Jumat 29-September-2023

Yayasan Al-Quds cabang Malaysia hari ini Jumat(29/09) mengadakan pertemuan musyawarah dengan para ulama khatib danpenceramah dilanjutkan dengan konferensi pers sebagai bagian dari kegiatan PanggilanUlama Bangsa untuk Melawan Agresi Masjid Al-Aqsa bersamaan secara serentak disejumlah negara saat ini untuk menyampaikan sikap para ulama dan mendukung paramurabitin yang berjaga di Al-Aqsa.

Perwakilan dari lembaga keulamaan dan tokohdakwah yang berpartisipasi adalah sekretariat Dewan Ulama Asia Persatuan UlamaMuslim cabang Malaysia Syekh Dato Seri Ahmad Awang ketua Aliansi MasjidInternasional untuk Pembela Al-Aqsa (Manar) kantor Dakwah di Helwan dankhatib Syekh Muhammad Luqman Ridwan ketua Organisasi Biduli Insan Dr. AbdulLatif Ibrahim perwakilan Dewan Penasihat Organisasi Islam Malaysia (MAPIM). Merekasemua menyatakan penolakan dan kecaman mereka terhadap pelanggaran Zionis diAl-Aqsha.

Ketua Pegawai Eksekutif Yayasan Al-Quds Malaysia Dr. Sharif Abushammala menjelaskan keseriusan dan bahayanya penyerangan dan praktik ritual Yahudi di Al-Aqsha seperti meniup terompet Yahudi dan mengenakan pakaian pendeta. Sebab hal ini merupakan bukti kontrol dan kedaulatan atas masjid tersebut. Kewaspadaan umat Muslim dan seluruh pejuang kemerdekaan harus terus-menerus digaungkan dan perlunya tidak menoleransi praktik-praktik yahudi seperti ini.

Para peserta mengapresi para penjaga masjidAl-Aqsha dan perjuangan mereka serta menekankan pendirian dan dukungan merekaterhadap saudara-saudara mereka yang setia di Al-Aqsha dan Al-Quds.

Para peserta menyerukan kepada pemerintahMalaysia dan pemerintah negara-negara Arab dan Islam untuk memboikot pemerintahpendudukan Zionis mengambil tindakan tegas untuk mempertahankan Masjid Al-Aqshadan menghentikan agresi ini.

Syekh Dato Wira Abdul Ghani Syamsuddin kepalasekretariat Majelis Ulama Asia meminta para ulama para khatib di Malaysia dandunia Islam untuk mengambil peran utama mereka dalam menyadarkan bangsa-bangsa tentangbahaya yang terjadi di Al-Aqsha. Al-Aqsha adalah hak mereka dan peran merekaadalah untuk melindungi dan mempertahankannya.

Dalam pidatonya Syekh Wan Sabki Wan Sallehketua Persatuan Cendekiawan Muslim cabang Malaysia mendesak KementerianPendidikan Malaysia untuk memasukkan sejarah Palestina dan perjuangannya dalamkurikulum pendidikan mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga tingkat perguruantinggi.

Syeikh Ahmed Awang menyerukan dikeluarkannya deklarasiinternasional untuk melindungi Al-Aqsha apa pun alasannya untuk mengingatkanIsrael dan para pemukim bahwa Al-Aqsha adalah garis merah bagi seluruh umatIslam. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied