GerakanPerlawanan Islam Hamas mengecam keras keputusan Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBBuntuk Pengungsi Palestina (UNRWA) yang menunda pembukaan tahun ajaran baru diwilayah Sidon dan kamp-kamp pengunngsnya tanpa batas waktu.
GerakanHamas di Lebanon menambahkan dalam pernyataannya bahwa keputusan UNRWA inimerupakan bahaya besar bagi proses pendidikan dan merugikan proses pendidikansiswa Palestina dan tingkat pendidikan mereka.
Hamasmenjelaskan bahwa keputusan ini meningkatkan realitas sosial dan ekonomi tragisyang dialami komunitas Palestina di Lebanon dan menyebabkan lebih banyakkomplikasi.
Hamasmeminta UNRWA untuk segera mencabut keputusan ini dan mengambillangkah-langkah dasar yang diperlukan untuk melanjutkan tahun akademik dengancara yang memungkinkan siswa memperoleh pencapaian pendidikan dan kompetensidasar yang diperlukan.
Hamasmengatakan &ldquoKami mengingatkan UNRWA bahwa ada banyak lembaga sosial danpendidikan yang mampu membantu melanjutkan tahun ajaran sekolah dan melayanimasyarakat.&rdquo
UNRWAmengatakan lebih dari 11.000 anak-anak pengungsi Palestina di Lebanon selatantidak akan bergabung dengan teman-teman mereka pada awal tahun ajaran baru pada2 Oktober nanti.
UNRWAmenyatakan angkat tersebut merupakan seperempat dari jumlah anak-anakpengungsi Palestina di sekolah. Pihaknya mengaitkan keputusan tersebut denganperistiwa dan bentrokan yang terjadi di kamp Ain al-Hilweh di Sidon Lebanonselatan.
