Seranganpemukim pendatang Yahudi selama musim liburan (hari-hari besar) Yahudi dimulai padahari ini Ahad (17/9/2023) dengan menggalang penyerbuan besar-besaran ke Al-Aqshadan Kota Tua di al-Quds dan melakukan ritual Talmud dan Taurat sebagai bagiandari perang agama terhadap Masjid Al-Aqsha dan Kota Suci Al-Quds.
DepartemenWakaf Islam melaporkan dalam pernyataan pers bahwa sejak pagi hari pasukan pendudukanZionis Israel mulai memasukkan sejumlah besar pemukim pendatang Yahudi kehalaman Al-Aqsha dengan cara yang provokatif bertepatan dengan seranganterhadap jamaah dan mencegah masuknya mereka yang berusia di bawah 50 tahun.
DepartemenWkaf menambahkan bahwa polisi pendudukan Zionis Israel berupaya mengosongkanhalaman Masjid Al-Aqsha dari jamaah. Pasukan pendudukan Zionis Israel jugamenghalangi masuknya siswa sekolah Syariah yang belajar di halaman Masjid Al-Aqshamemeriksa identitas mereka dan menggeledah tas sekolah mereka.
Pasukanpendudukan Zionis Israel baru-baru ini menangkap dua pemuda yang hadir dihalaman Masjid Al-Aqsha dan identitas mereka belum diketahui. Merekamengerahkan ratusan tentara di gerbang Masjid Al-Aqsha yang diberkati danmengubah kota Al-Quds menjadi barak militer dan mengerahkan ratusan anggotanyadi berbagai perkampungan kota.
Seorangpekerja di Masjid Al-Aqsha melaporkan bahwa lebih dari 238 pemukim pendatangYahudi termasuk ekstremis Yehuda Glick menyerbu masjid sejak pagi. Mereka mengadakantur provokatif di halaman masjid dan menerima penjelasan tentang Kuil Yahudi yangmereka klaim lokasinya di Masjid Al-Aqsha.&rdquo
Diamenjelaskan bahwa para penyerbu (ke halaman masjid) beberapa di antaranyamengenakan &ldquopakaian pertobatan Taurat&rdquo melakukan ritual Talmud di GerbangRahmat sebelah timur Al-Aqsha di tengah provokasi terhadap para jamaah yanghadir di dalam masjid.
Pasukanpendudukan Zionis Israel secara brutal menyerang orang-orang yang bersiaga diBab al-Silsilah salah satu gerbang Masjid Al-Aqsha yang diberkati.
Sumber-sumberlokal melaporkan bahwa pasukan pendudukan Zionis Israel secara brutal menyerangjamaah yang bersiaga di sana Abu Bakr al-Shimi dan dua rekannya NafsiyaKhwais dan Aida al-Sidawi di daerah Bab al-Silsilah karena protes merekaterhadap salah satu penyerbu yang meniup terompet di halaman Al-Aqsha.
Kelompok-kelompokekstremin Yahudi yang menyerukan pembangunan Kuil Yahudi memanfaatkan hari-haribesar Yahudi untuk mengamalkan ritual Talmud dan Taurat mereka di Masjid Al-Aqshaterutama ibadah doa puasa penyembelihan kurban meniup terompet danlain-lain dalam upaya meyahudikan masjid memaksakan realitas baru di dalamnyadan membaginya secara ruang dan waktu.
Seranganpara pemukim pendatang Yahudi dimulai pada hari ini untuk memperingati apa yangdisebut &ldquoTahun Baru Ibrani&rdquo yang berlangsung selama dua hari denganmengorganisir serangan besar-besaran ke Al-Aqsha dan Kota Tua. Di mana para pemukimpendatang Yahudi berencana untuk meniup terompet di masjid dan sekitarnya.
Setelah&ldquoTahun Baru Yahudi&rdquo dilanjut dengan apa yang disebut &ldquoHari Pertobatan&rdquo. Di manapara pemukim pendatang Yahudi melakukan penistaan Al-Aqsha dengan mengenakanpakaian putih sesuai yang termaktub dalam kitab Taurat hingga hari besar Yahudikedua selama periode ini yang disebut &ldquoHari Raya Pengampunan&rdquo (Yom Kippur) padatanggal 25 September.
Padahari raya &ldquoYom Kippur&rdquo para pemukim pendatang Yahudi berusaha melakukansimulasi pengorbanan dan mencatat rekor jumlah orang yang menyerbu Masjid Al-Aqshadan sehari setelahnya serta mencoba meniup terompet di sekolah &ldquoTanqaziyya&rdquo.
Perayaan&ldquoHari Raya Tahta&rdquo dimulai pada tanggal 30 September dan berlangsung hinggatanggal 17 Oktober. Ini adalah salah satu hari raya ziarah yang dikaitkandengan &ldquoKuil Yahudi&rdquo yang mereka klaim di lokasi Al-Aqsha di mana para pemukimpendatang Yahudi berusaha untuk membawa kurban tanaman ke dalam Masjid Al-Aqshadan meningkatkan jumlah penyerbu ke masjid menjadi lebih dari 1.500 penyeru selamabeberapa hari berturut-turut.