Mon 5-May-2025

27 Organisasi Bahrain kembali Tolak Normalisasi Bahrain dengan Israel

Minggu 17-September-2023

InisiatifBahrain Anti Normalisasi dengan Israel (terdiri dari 27 organisasi dan lembagaBahrain) kembali menegaskan penolakannya terhadap perjanjian normalisasi antaraBahrain dan entitas pendudukan Zionis Israel dan menganggapnya sebagai bahayayang akan segera terjadi terhadap kepentingan rakyat Bahrain dan Palestina seluruhumat.

Dalamsebuah pernyataan pada peringatan ketiga penandatanganan perjanjian normalisasiyang dikenal sebagai &ldquoPerjanjian Abraham&rdquo Inisiatif Bahrain Anti Normalisasimenyatakan dukungannya terhadap massa rakyat Palestina &ldquoyang menghadapi pendudukanZionis Israel dan berupaya untuk membebaskan tanah mereka dan mendirikan negaraPalestina merdeka di seluruh wilayah nasional.&rdquo Inisiatif Bahrain Anti Normalisasimenjelaskan bahwa rakyat Bahrain dengan semua kelompok sosial mereka menyatakan&ldquopenolakan tegas terhadap konsesi bebas yang menguntungkan musuh danmendorongnya untuk lebih banyak membunuh dan menganiaya rakyat Palestina danmemberinya perlindungan atas kejahatannya.&rdquo

InisiatifBahrain yang mewakili puluhan organisasi masyarakat sipil Bahrain menegaskankembali penolakan dan kecaman mereka terhadap kunjungan Menteri Luar Negeri ZionisIsrael ke Bahrain yang berlangsung pada tanggal 3 September. &ldquoIni adalahpenodaan tanah Bahrain dan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip rakyat&rdquotegasnya.

InisiatifBahrain meminta pemerintah Bahrain untuk memutuskan semua hubungan denganentitas pendudukan Zionis Israel yang mereka gambarkan sebagai &ldquopenjahat&rdquo.Inisiatif ini juga menyerukan boikot terhadap pameran emas dan perhiasan yangseharusnya diselenggarakan pada periode antara 14-18 November jika adakeikutsertaan Israel di dalamnya &ldquokarena partisipasi tersebut merupakan penghinaanterhadap rakyat dan bahaya bagi kepentingan nasional.&rdquo

InisiatifBahrain juga menyerukan seluruh lapisan masyarakat Bahrain untuk terusmendukung rakyat Palestina waspada terhadap gangguan pendudukan Zionis Israel kenegara tersebut dan memboikot siapa pun yang berani berurusan dengan negaratersebut.

Inisiatifini menekankan pentingnya terus menentang normalisasi dengan segala cara damaidengan cara yang melayani kepentingan rakyat Bahrain dan mendukung rakyatPalestina ketika mereka menghadapi pendudukan paling kejam dan kriminal dalamsejarah dan memberi hormat kepada rakyat Libya atas sikap mereka saat inimengenai pertemuan Menteri Luar Negeri Libya dengan menteri Israel. Yang mana sikapterebut menyebabkan pemecatan menteri tersebut dan ini mencerminkan gambaranyang jelas tentang penolakan negara Arab untuk menormalisasi hubungan dengan pendudukanZionis Israel.

InisiatifBahrain menambahkan dalam pernyataannya &ldquoTiga tahun setelah perjanjian ini Zionistidak mundur dari kebrutalannya. Namun justru semakin meningkat dengan membunuhrakyat Palestina menempatkan mereka di pusat-pusat penahanan mengusir merekadari tanahnya merampas rumahnya dan menghancurkan rumah-rumahnya sebagaiekspresi terang-terangan dari fasisme rasis dan neo-Nazisme.&rdquo

Lebihlanjut Inisiatif Bahrain mengatakan selama tiga tahun penandatangananperjanjian tersebut pendudukan Zionis Israel menggandakan operasi pembunuhanpenggusuran dan aneksasi tanah Palestina membangun permukiman Yahudi danmembawa lebih banyak pemukim pendatang Yahudi dari seluruh dunia untukmenduduki rumah-rumah warga Palestina. Dari konflik ini muncul generasi barupemuda Palestina yang menolak penghinaan dan pelecehan dan melawan tentara pendudukanZionis Israel (yang dianggap sebagai salah satu tentara bersenjata paling beratdi dunia) dengan dada telanjang yang telah membingungkan entitas Zionis danmenjadikannya semakin terpuruk dalam krisis internal dan konflik partai politikyang menjalankannya.

Perjanjiannormalisasi antara Bahrain dan entitas pendudukan Zionis Israel terjadi padatanggal 15 September 2020 di tengah meluasnya penolakan dari masyarakat yangdiwakili dalam serangkaian gerakan dan aktivitas politik dan lapangan yangterbaru adalah pada peringatan 75 tahun Nakba Palestina pada bulan Mei laluketika 26 organisasi politik dan federasi serikat buruh bergabung dalam &ldquoInisiatifNasional Bahrain Anti Normalisasi dengan Israel&rdquo yang meminta pemerintahnegara mereka menghentikan segala bentuk normalisasi dengan Israel.

Tautan Pendek:

Copied