Mon 5-May-2025

Bersiaga di Al-Aqsha Cara Menggagalkan Rencana Israel

Jumat 15-September-2023

Parapejabat dan peneliti menekankan perlunya melakukan mobilisasi dan ribat(bersiaga) di Masjid Al-Aqsha. Untuk menghadapi serangan pendudukan ZionisIsrael yang diperkirakan terjadi selama musim liburan (hari-hari besar) Zionis.

AnggotaDewan Legislatif Palestina Fathi Qarawi mengajak masyarakat Palestina untukmemperdalam rasa memiliki terhadap Masjid Al-Aqsha dalam segala bidangterutama dalam aspek ideologi dan meningkatkan nilai moralnya dalam jiwa umatIslam karena Masjid Al-Aqsha tidak seperti masjid atau bangunan lain apa pundi muka bumi.

Qarawimenegaskan dalam pernyataan pers bahwa seruan yang dibuat oleh para aktivisuntuk mendukung Masjid Al-Aqsha dan Ribat di dalamnya dan bersiap untukmempertahankannya dari hasutan ekstremis Yahudi merupakan ujian untuk membuktikanafiliasi yang benar dan tulus terhadap Masjid Al-Aqsha.

Diamenyatakan bahwa pada saat ini ketika kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha mengalamiprovokasi yang meluas dari pendudukan Zionis Israel dan ekstremisnya orang-orangbebas harus menciptakan mobilisasi Arab dan Islam yang luas untuk mendukungMasjid Al-Aqsha.

Qarawimenekankan bahwa mengingat keadaan ini Palestina dan negara-negara Arab danIslam di belakang mereka perlu memulai program mobilisasi terutama di mediadan sepanjang waktu untuk menyoroti status dan pentingnya Al- Aqsha laludengan jelas menyoroti ancaman nyata yang dilancarkan musuh terhadapnya.

Sementaraitu aktivis dakwah Syekh Nasuh Al-Ramini menegaskan bahwa bersiaga terus-menerusdi Masjid Al-Aqsha siang dan malam adalah langkah yang bisa menggagalkanrencana pendudukan Zionis Israel dan penyerbuan para pemukim pendatang Yahudibertepatan dengan hari raya Yahudi dan perkiraan agresi terhadap masjid.

Dalampernyataan persnya Al-Ramini meminta masyarakat Palestina di wilayah yangdiduduki Zionis sejak tahun 1948 (Palestina 48) Al-Quds dan sekitarnya sertasiapa saja yang dapat mencapai Masjid Al-Aqsha untuk melakukan hal tersebut.

Diamenekankan bahwa akses ke Masjid Al-Aqsha bagi setiap orang yang dapatmelindunginya adalah kewajiban agama seraya menyatakan bahwa masjid tersebutrentan terhadap bahaya besar dan rencana jahat.

Diamengatakan bahwa penyerbuan para pemukim pendatang Yahudi di Masjid Al-Aqshapada hari raya Yahudi bukanlah hal baru namun mereka berencana untukmelanjutkan penyerbuan ini sampai hari mereka menyembelih sapi merah.

Sementaraitu peneliti dan analis politik Farhan Alqam menegaskan bahwa seruan para pemukimpendatang Yahudi dan kelompok ekstremis untuk menyerbu Masjid Al-Aqsha selamaliburan (hari-hari besar) mereka merupakan rencana jahat yang menarget MasjidAl-Aqsha sebagai tempat suci bagi umat Islam.

Alqammenekankan bahwa harus ditekankan bahwa seruan Zionis ini bukan untuk piknikatau sekadar menyerbu atau melakukan ritual tertentu melainkan menarget tempatsuci Palestina dan umat.

Alqam menyatakan bahwa rencana jahat ini tidakhanya bertujuan untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha namun tujuan sebenarnyaadalah untuk membangun kuil Yahudi di lokasi masjid untuk menjadi simbolterbesar bagi kaum Yahudi di dunia.

Tautan Pendek:

Copied