GerakanJihad Islam di Palestina mengutuk diperbolehkannya delegasi yang mewakilientitas Zionis untuk berpartisipasi dalam pertemuan UNESCO yang diadakan diKerajaan Arab Saudi.
Gerakantersebut mengatakan dalam pernyataan persnya Senin (11/9/2023) malam bahwa diterimanyadelegasi Zionis di tanah Masjidil Haram di Mekah dan tempat turunnya wahyu merupakanupaya sia-sia untuk melegitimasi normalisasi yang ditolak oleh masyarakat Arabdan umat Islam.
GerakanJihad Islam menilai partisipasi delegasi entitas Zionis dalam pertemuan ini ditengah-tengah penolakan entitas Zionis terhadap keputusan UNESCO sendiri danboikotnya terhadap organisasi tersebut di masa lalu dan di tengah-tengah agresiyahudisasi dan koloni permukiman yang dilakukan oleh pasukan pendudukan ZionisIsrael dan pelanggaran yang terus berlanjut terhadap pelajar Palestina dan perangyang dilancarkan terhadap kurikulum Palestina di Al-Quds dan penerapan yahudisasipada warganya merupakan kedok dan dorongan atas kejahatan-kejahatan ini danpengabaian terhadap Al-Quds dan kesuciannya.
HariSenin kemarin delegasi Zionis berpartisipasi dalam pertemuan OrganisasiPendidikan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO)yang diadakan di Riyad. Ini merupakan kunjungan publik pertama ke Kerajaantersebut yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara pendudukanZionis Israel.
Kunjungantersebut dilakukan di tengah-tengah laporan adanya diskusi yang dilakukan olehAmerika Serikat dengan tujuan menormalisasi hubungan antara pendudukan ZionisIsrael dan Arab Saudi.
Anggotadelegasi Zionis tampak duduk di ruang pertemuan dengan tanda di meja di depanmereka bertuliskan &ldquoIsrael&rdquo dalam huruf latin.
Seorangpejabat Zionis yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantorberita Perancis &ldquoKami senang berada di Riyad. Ini adalah langkah awal yangbaik. Kami berterima kasih kepada UNESCO dan otoritas Arab Saudi.&rdquo
Pejabattersebut mengkonfirmasi bahwa lima anggota delegasi memperoleh visa untukmemasuki Kerajaan Arab Saudi melalui organisasi internasional dan mereka tibapada hari Ahad dengan penerbangan dari Bandara Dubai di negara tetanggaEmirates. Dia menyatakan bhawa tidak ada penerbangan langsung antara entitas Zionisdan Arab Saudi.
Diamenjelaskan bahwa delegasi tersebut akan tetap berada di Arab Saudi &ldquoselamakonferensi&rdquo berlangsung hingga 25 September.