Ahad(10/9/2023) pagi puluhan ekstremis pemukim pendatang Yahudi menyerbu MasjidAl-Aqsha dari arah Gerbang Mughrabi (pintu barat masjid) di bawah penjagaanketat polisi pendudukan Zionis Israel.
Sejakpagi polisi pendudukan Zionis Israel membuka Gerbang Mughrabi dan mengerahkananggotanya serta unit khusus di halaman Masjid Al-Aqsha dan di gerbangnyauntuk mengamankan penyerbuan para ekstremis pendatang Yahudi.
DepartemenWakaf Islam di Al-Quds menyatakan bahwa puluhan pemukim pendatang Yahudimenyerbu Masjid Al-Aqsha mengadakan tur provokatif di halamannya danmelakukan ritual Talmud di kawasan Bab al-Rahma sebelah timur masjid.
Polisipendudukan Zionis Israel terus memberlakukan pembatasan masuknya jamaah yangdatang dari Al-Quds dan wilayah Palestina yang diduduki penjajah Israel sejaktahun 1948 (Palestina 48) ke Al-Aqsha. Mereka memeriksa identitas jamaah yang datangdan menahan beberapa dari mereka di pintu luarnya.
WargaAl-Quds meningkatkan seruan mereka untuk mobilisasi dan dukungan permanen diMasjid Al-Aqsha untuk menggagalkan rencana yahudisasi yang dilakukan oleh pendudukanZionis Israel dan para pemukim pendatang Yahudi.
Setiaphari kecuali Jum&rsquoat dan Sabtu Masjid Al-Aqsha menjadi sasaran serangkaianpelanggaran dan penyerbuan yang dilakukan oleh pemukim pendatang Yahudi denganperlindungan polisi pendudukan Zionis Israel sebagai upaya untuk memaksakankontrol penuh atas masjid dan membaginya secara ruang dan waktu.
Kelompok ekstremis Yahudi yang menyerukanpendirian Kuil di lokasi Masjid Al-Aqsha terus memobilisasi pemukim pendatangYahudi untuk melakukan penyerbuan terbesar di Masjid Al-Aqsha selama tiga haridi hari besar Yahudi yang dijadwalkan bulan ini dalam upaya untuk membentukfase baru penyerbuan yang menimbulkan bahaya baru bagi Al-Aqsha dan Al-Quds.