Setidaknya15 warga Palestina terluka terkena peluru Israel Senin (21/8/2023) siang saatacara peringatan 54 tahun pembakaran Masjid Al-Aqsha di kamp pengungsi Al-Awdasebelah timur Kota Gaza.
Sumberlokal melaporkan bahwa massa dalam jumlah besar tiba di tembok pemisah disebelah timur kamp pengungsi Al-Awda sementara pasukan pendudukan ZionisIsrael menembakkan gas air mata dan peluru tajam ke arah mereka.
Timmedis mengevakuasi 10 korban terluka ke Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza sementaramereka menangani 5 orang lainnya yang terluka di lapangan karena mengalamisesak nafas.
Parapeserta aksi menegaskan dalam acara tersebut bahwa perlawanan Palestina dalamsegala bentuknya akan menggagalkan rencana pendudukan Zionis Israel terhadapMasjid Al-Aqsha.
Faksi-faksiNasional dan Islam mengatakan dalam pernyataan mereka &ldquoApi Al-Aqsha membakarhati kami namun perlawanan menanggapinya dengan mengubah hidup para pemukimpendatang Yahudi menjadi neraka hingga pembebasan.&rdquo Mereka menekankan bahwa pendudukanZionis Israel terus melakukan kejahatan terhadap Al-Quds melalui yahudisasi danpermukiman Yahudi.
Merekamenekankan bahwa perlawanan adalah pilihan rakyat Palestina untuk mendapatkanhak-hak mereka yang tidak dapat dicabut dan mereka juga mengapresiasi aksi-aksiheroik yang sedang berlangsung di Tepi Barat dan Al-Quds.
Merekamenganggap pendudukan Zionis Israel bertanggung jawab penuh atas berlanjutnyakejahatan di wilayah pendudukan yang bertujuan untuk menggusur warga Palestinademi permukiman Yahudi.
Pada 21 Agustus (1969) bertepatan denganperingatan penyerbuan Masjid Al-Aqsha yang dilakukan oleh ekstremis asalAustralia bernama Dennis Michael Rohan dan melakukan pembakaran mushallaAl-Qibli.
