AnggotaDewan Legislatif Palestina Basem Zaarir menegaskan bahwa pendudukan ZionisIsrael dan sistem keamanannya berkhayal jika mereka berpikir bahwa melalui operasipembunuhan mereka dapat mengakhiri situasi revolusioner dan aksi-aksi perlawanandi Tepi Barat.
Zaarirmengatakan &ldquoRakyat kami menanggapi upaya-upaya pendudukan Israel untukmenundukkan mereka ini dengan cara khusus. Mereka berdiri di belakangperlawanan dengan segala kemampuannya berpihak padanya dan membentuk inkubatoryang kuat untuk perlawanan menolak normalisasi dan koordinasi keamanan antaraotoritas Palestina dengan pendudukan Zionis Israel dan bersikeras untukmenggalang perlawanan.&rdquo
Diamemperjelas bahwa orang-orang yang bebas tidak akan binasa dengan membunuhorang-orang terhormatnya tetapi mereka merupakan ikon dan contoh yang lebihtinggi bagi mereka sehingga mereka terus menantang dan menghadirkan pawai syuhadasampai terbebas dari pendudukan Zionis Israel. Itulah tujuan yang ingindigapai dengan mempersembahkan segala sesuatu yang berharga dan bernilai.
Diamelanjutkan &ldquoOleh karena itu tidak mungkin bagi rakyat Palestina untuk dihancurkandan kembali ke belakang. Rakyat Palestina adalah orang-orang yang murah hatidan dermawan terutama jika tujuannya tinggi dan terhormat seperti membebaskantanah dan tempat-tempat suci dan terbebas dari penindasan dan orang-orangdzalim.&rdquo
Zaarirmenunjukkan bahwa serangan intens pendudukan Zionis Israel terhadap rakyat Palestinadi semua tingkatan bertujuan untuk menyerang moral rakyat Palestina danmenghilangkan perlawanan mereka untuk membebaskannya dari kendali atas TepiBarat Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha dan juga bertujuan untuk membunuh semangatperlawanan di antara orang-orang Palestina.
HariAhad (6/8/2023) sore pasukan khusus tentara pendudukan Zionis Israel membunuhtiga pejuang perlawanan Palestina setelah menembaki kendaraan mereka di dekatbundaran Araba selatan Jenin dengan lebih dari 100 peluru.
Pasukanpendudukan Zionis Israel menyita jenazah ketiga korban yaitu Nayef Jihad AbuSweis dari kamp Jenin Louay Nizar Nimer Abu Nasa dari kamp Jenin dan BaraaAhmed Fayez Karama dari Jalqmos.