Puluhanperwira cadangan di Divisi Intelijen Militer Israel AMAN memutuskan untuktidak mematuhi perintah dan menolak bertugas sebagai protes atas amandemenundang-undang peradilan yang dilakukan pemerintah pendudukan Zionis Israel saatini.
MediaIsrael melaporkan bahwa 60 perwira dari Divisi Intelijen dan pendiri sistem”Khabtzelot” yang bertanggung jawab untuk meluluskan perwiraterpenting di divisi tersebut telah membekukan dinas mereka sampai pemerintah pendudukanZionis Israel mencabut pemberlakuan undang-undang yang &ldquomembatasi peradilan.&rdquo
Paraperwira tersebut dalam sebuah surat yang mereka sampaikan kepada pejabat DivisiIntelijen mengatakan bahwa pemerintah terus mengabaikan “dampakbencana” dari perubahan yudisial pada tentara yang mengharuskan pembekuandinas militer di semua unit pengumpulan informasi sampai pemberitahuan lebihlanjut.
Akhirbulan lalu tentara pendudukan Zionis Israel untuk pertama kalinya mengakuibahwa persiapannya untuk menghadapi keadaan darurat keamanan rusak karenaketidaksetujuan ribuan tentara dan petugas cadangan sebagai protes terhadapperubahan undang-undang peradilan.
Halitu terjadi seminggu setelah lebih dari seribu pilot cadangan mengumumkanpenolakan mereka untuk bertugas di militer.
Suratkabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa komando militer melakukan sesievaluasi situasi dan data menunjukkan gambaran yang &ldquomengganggu dan suram&rdquotentang efek dari &ldquogelombang ketidakpuasan&rdquo yang melanda tentara dan perwiracadangan.
Pada24 Juli 2023 parlemen &ldquoKnesset&rdquo Israel akhirnya menyetujui RUU yangmenghapuskan &ldquouji kewajaran&rdquo yang memungkinkan Mahkamah Agung untuk memantaudan meninjau keputusan pemerintah dan membatalkan beberapa di antaranya jikatidak sesuai dengan kepentingan publik.
Akibatnya sekitar setengah juta orang Israelturun ke jalan dalam demonstrasi yang penuh kemarahan yang menyebabkan puluhanluka-luka dan ditangkap sementara mantan perdana menteri pemerintah pendudukanZionis Israel Ehud Olmert memperingatkan bahwa &ldquoIsrael mengadakan perangsaudara.&rdquo
