Paraaktivis dan kalangan HAM di Amerika Serikat meminta semua karyawan yang bekerjadi perusahaan “Google” dan “Amazon” untuk bergabung denganrekan mereka yang menolak bekerja di kedua perusahaan ini mengingat keduanya terusmemberikan layanan kepada tentara pendudukan Zionis Israel dan rezim apartheid.
Paraaktivis mengatakan dalam sebuah pernyataannya melalui kegiatan yang berurusandengan rezim apartheid &ldquoIsrael&rdquo perusahaan &ldquoGoogle&rdquo dan &ldquoAmazon&rdquo akanmempermudah pemerintah pendudukan Zionis Israel untuk memantau warga Palestinadan memaksa mereka meninggalkan tanah mereka.
Paraaktivis Amerika juga bersiap untuk mengumpulkan lebih banyak pekerja di keduaperusahaan tersebut dan mengadvokasi hak-hak Palestina untuk melakukan unjukrasa di depan pertemuan tahunan Amazon Web Services di New York Citypada tanggal 26 Juli ini dengan tajuk: #NoTechForApartheid. Langkah inibertujuan untuk mengirim pesan kepada manajemen kedua perusahaan tersebut denganmenolak mengizinkan bisnis seperti biasa &ldquoselama Amazon terus mendapat untungdari kekerasan dan penindasan yang dihadapi warga Palestina setiap hari.&rdquo
AmazonWeb Services dan Google Cloud menandatangani kontrak senilai $122 miliar untukmenyediakan teknologi cloud bagi pemerintah dan tentara pendudukan ZionisIsrael.
Menurutkontrak mereka dengan entitas pendudukan Zionis Israel kedua perusahaan tersebutsedang mengerjakan proyek &ldquoNINBUS&rdquo yang menyediakan layanan kecerdasan buatandan program pemantauan cerdas kepada tentara yang memungkinkan pendudukanZionis Israel menerapkan kebijakan apartheid.
Nilaikontrak proyek antara kedua perusahaan dan pendudukan Zionis Israel adalah $12miliar. Ini termasuk menyediakan layanan keamanan kepada badan-badan Israeldan juga menyediakan penggunaan layanan cloud dari kedua perusahaan untukmemungkinkan Israel memperluas permukiman dengan mendukung data”Administrasi Pertanahan Israel”.
