HariSelasa (4/7/2023) memasuki hari kedua agresi Zionis ke Jenin. Puluhan warga mengalamisesak nafas setelah tentara pendudukan Israel menarget Rumah Sakit Pemerintah KhalilSuleiman Rumah Sakit Ibnu Sina dan Rumah Sakit Pemerintah Jenin di Jenin.
Tentarapendudukan Zionis dengan sengaja menembakkan tabung gas air mata ke keluarga-keluargastaf medis dan jurnalis yang hadir di rumah sakit dan halamannya yang menyebabkanbanyak dari mereka mengalami sesak nafas.
Sementaraitu Direktur Kesehatan Jenin Dr Wissam Sbeihat menegaskan bahwa unit krisisdibentuk dari penyedia layanan medis untuk memastikan pemberian layananterbaik kepada yang terluka akibat agresi Zionis di kamp pengungsi Jenin.
Sbeihatmengatakan dalam pernyataan pers hari ini Selasa (4/7/2023) bahwa situasimedis terkendali hingga saat ini dengan dibentuknya unit krisis sebelumdimulainya agresi namun situasi ini tidak akan berlanjut jika periode agresi terusdiperpanjang oleh penjajah Zionis.
Diamenambahkan bahwa koordinasi telah dilakukan dengan semua rumah sakit kotamenjaga kesiapan tinggi dan menyediakan pasokan medis yang diperlukan.
Diamenyatakan bahwa dalam rencana manajemen krisis pekerjaan akan dilakukan untukmengurangi tekanan pada ruang perawatan agar mereka tetap dalam kesiapan tinggidalam mengantisipasi kasus darurat apa pun. Dia menekankan bahwa sejumlah korbanyang terluka telah dipindahkan ke rumah sakit di propinsi lain.
Sbeihatmelanjutkan staf medis mengalami tekanan dan dihalang-halangani oleh pasukanpendudukan Zionis untuk melakukan pekerjaan mereka seperti biasa.