Tue 6-May-2025

Hamas: Penghancuran Rumah Pejuang Tidak Akan Hentikan Perlawanan

Jumat 16-Juni-2023

GerakanPerlawanan Islam Hamas dalam pernyataan pers pada Kamis (15/6/2023) mengatakanbahwa kebijakan penghancuran yang dilakukan pendudukan Zionis Israel pada rumahpara pejuang perlawanan dan keluarga mereka adalah kebijakan gagal yang tidakakan mengintimidasi rakyat Palestina dan para pejuang perlawanan. Rakyat Palestinaakan tetap setia pada janji mereka sampai hari kiamat. Pendudukan Zionis Israelakan kalah Al-Quds akan dibebaskan dan negara Palestina merdeka akan berdiri.

Haltersebut ditegaskan Hamas saat menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya KhalilYahya Anis (20 tahun) yang gugur dalam bentrokan bersenjata dengan pasukan pendudukanZionis Israel yang menyerbu kota Nablus dan meledakkan rumah keluarga tawanan OsamaTaweel.

Gerakanmenegaskan dukungannya pada para pejuang Nablus yang menghadang pasukan biadabpendudukan Zionis Israel. Hamas menekankan bahwa perlawanan rakyat Palestinaterus berlanjut.

KhalilAnis gugur saat pasukan pendudukan Zionis Israel menyerbu Nablus dan meledakkanrumah keluarga tawanan Osama Taweel di kampung Rafidia di Nablus yang terletakdi sebuah bangunan perumahan berlantai empat dengan luas 150 meter persegi danmenampung tiga orang orang tua Osama dan saudara perempuannya.

PendudukanZionis Israel menuduh Osama Taweel melakukan serangan penembakan di pospemeriksaan “Shafi Shomron” dekat kota Deir Sharaf sebelah baratNablus pada 11 Oktober 2022 yang menyebabkan tewasnya prajurit pendudukanZionis Israel “Ido Baruch.”

Pasukanpendudukan Zionis Israel menangkap Osama Taweel (22 tahun) dan Kamal Jouri (22tahun) pada 13 Januari tahun ini setelah mengepung sebuah apartemen tempatmereka berada di Nablus.

Februarilalu pasukan pendudukan Zionis Israel menggerebek rumah dua tawanan Osama Tawildan Jouri. Tim teknik pendudukan Zionis Israel mengukur kedua rumah tersebutdan membuat lubang serta tanda dalam bahasa Ibrani di dinding.

PendudukanZionis Israel menempuh kebijakan penghancuran rumah para pelaku aksi perlawananPalestina sebagai bagian dari kebijakan “hukuman kolektif” sebagai upayayang gagal untuk mencegah meningkatnya perlawanan di Tepi Barat.

Tautan Pendek:

Copied