Tue 6-May-2025

Rencana Israel Membagi Al-Aqsha Mengancam Terjadinya Perang Agama

Kamis 8-Juni-2023

KementerianUrusan Al-Quds memperingatkan bahwa rencana anggota Knesset dari partai &ldquoLikud&rdquoIsrael Amit Halevy untuk membagi Masjid Al-Aqsha antara Muslim dan Yahudiadalah renana yang sangat berbahaya dan mengancam terjadinya perang agama.

Dalamsebuah pernyataan hari Rabu (7/6/2023) Kementerian Palestina Urusan al-Quds mengatakan&ldquoRencana yang menyerukan orang-orang Yahudi untuk mengambil alih area Domeof the Rock (Kubah Shakhrah) dengan imbalan kelangsungan hidup mushalla Al-Qibliuntuk shalat umat Islam telah menempatkan Masjid Al-Aqsha di lingkaran bahayabesar.&rdquo

Diamenambahkan &ldquoRencana yang diajukan oleh salah satu elemen partai pemerintah pendudukanZionis Israel yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ini sama sajadengan serangan terang-terangan terhadap perasaan dan keyakinan umat Islam diseluruh dunia dan itu adalah ekspresi dari arogansi dan ekstremisme pemerintahpendudukan Zionis Israel.&rdquo

KementerianUrusan al-Quds menyatakan bahwa apa yang dipublikasikan oleh media Israeltentang rencana tersebut selain ditolak dan tercela pelaksanaannya akanmenyebabkan perang agama dalam segala hal.

Ditegaskanbahwa klaim bahwa Masjid Al-Aqsha bukan untuk umat Islam dan seruan untukmengizinkan orang-orang Yahudi menyerbunya dari semua pintunya adalah tindakan bermainapi.

KementerianUrusan al-Quds menyatakan bahwa partai &ldquoLikud&rdquo adalah yang memimpin penyerbuanMasjid Al-Aqsha tokoh spiritual penyerbuan ekstremis Rabbi Yehuda Glick yangmenyerukan pelanggaran kesucian masjid melalui Halevy yang bulan lalumengorganisir sebuah pertemuan di dalam Knesset dengan tajuk “KebebasanYahudi” di Masjid Al-Aqsha dan sekarang dia menyerukan pembagian Masjid Al-Aqshaantara Muslim dan Yahudi.

KementerianUrusan al-Quds menyatakan bahwa rencana yang dipublikasikan oleh media Israel iniadalah rencana paling berbahaya yang menarget Masjid Al-Aqsha sejak pendudukanZionis Israel pada tahun 1967 yang merupakan indikasi berbahaya dari eskalasipenargetan Masjid Al-Aqsha dimulai dengan penyerbuan pada tahun 2003 hinggaseruan untuk membagi waktu untuk masjid antara kaum Muslimin dan Yahudi antarashalat dan ritual Talmud dan mengarah ke seruan berbahaya untuk membagi masjiditu sendiri.

KementerianUrusan Al-Quds mengatakan “Mereka benar-benar bergerak mulai darimelanggar status quo sejarah dan hukum di Masjid Al-Aqsha untuk menghancurkan statusini yang mengarah ke pembagian Masjid Al-Aqsha yang sebenarnya sebagai langkahmenuju rencana yang lebih berbahaya.”

KementerianUrusan Al-Quds menekankan bahwa Masjid Al-Aqsha dengan luas keseluruhan 144.000meter persegi hanya untuk umat Islam dan tidak menerima pembagian atau dibagi-bagi.Rakyat Palestina yang menggagalkan konspirasi gerbang elektronik dan pembagianmasjid secara ruang dan waktu tidak akan membiarkan rencana teroris semacamitu.

KementerianUrusan Al-Quds meminta dunia Arab dan Islam untuk tidak berdiam diri terhadap rencanaberbahaya seperti itu dan tidak meninggalkan Palestina sendirian dalammenghadapi kegilaan Israel ini. Dan masyarakat internasional harus bergerakdari bingkai kecaman menjadi tindakan aktif untuk menghentikan agresi Israelini sebelum terlambat.

DetailRencana

Menurutsurat kabar &ldquoZaman Yisrael&rdquo anggota Knesset dari partai Likud Amit Halevybaru-baru ini mulai menyusun rencana yang pertama dari hal ini untuk membagiMasjid Al-Aqsha.

Rencanaini mengatur untuk menguasai Kubah Shakhrah (Dome of the Rock) danmengubahnya menjadi tempat ibadah bagi orang Yahudi selain wilayah utarahalaman Masjid Al-Aqsha sementara itu umat Islam akan diizinkan untuk shalat dibagian selatan masjid dan dan fasilitasnya.

Halevymengklaim bahwa alasan untuk berkonsentrasi menguasai Dome of the Rockadalah karena “kuil pertama dan kedua (Yahudi) ada di bawahnya.”

Rencanatersebut juga mencakup diperbolehkannya orang-orang Yahudi untuk menyerbu Al-Aqshamelalui semua gerbang dan tidak hanya melalui Gerbang Mughrabi (pintu baratmasjid) saja seperti yang terjadi selama ini selain membatalkan tugaspemeliharaan Yordania atas Masjid Al-Aqsha dan membatalkan kedudukan Yordaniapada tempat-tempat suci.

Halevymengatakan sisi lain dari Masjid Al-Aqsha adalah bahwa pencaplokan Dome ofthe Rock dan di bawahnya mencakup &ldquobatu minum&rdquo. Dia menyatakan bahwa &ldquokuilpertama dan kedua dibangun di sana dan bahwa wilayah yang diminta Israel untukdicaplok mencakup sebagian besar wilayah utara di pelataran Al-Aqsha.&rdquo

Diamenambahkan “Kami akan mengambil bagian utara dan beribadah di sana.Semua pelataran Temple Mount adalah suci bagi kami dan Dome of the Rockadalah tempat di mana Kuil itu dibangun. Kami harus mengklarifikasi ini denganterus terang dan ini akan menjadi pernyataan sejarah agama dan nasional.&rdquo

Diamenambahkan “Jika ini tidak terjadi kami tidak akan memiliki kedaulatanatas tempat itu dan mengapa kami harus masuk ke sana?”

Halevimengklaim bahwa Al-Aqsha dibangun oleh orang-orang Yahudi di Babilonia dan menurutnyabatu-batu di tempat itu membuktikannya.

Tautan Pendek:

Copied