Pihak berwenang Jerman terus mencegah kegiatandan acara nasional Palestina di Berlin dan sejumlah kota di Jerman. Dalamkonteks kebijakan untuk membatasi kegiatan Palestina di Berlin polisi Berlinhari Jum&rsquoat (19/5/2023) membatalkan izin untuk mengadakan demonstrasi memperingati75 tahun Nakba Palestina yang dijadwalkan dilaksanakan hari ini Sabtu 20Mei.
Nakba adalah sebutan untuk tragedi dan praharayang dialami rakyat Palestina pada tahun 1948 yang diusir dari tanah merekaoleh pendukan Zionis Israel.
Polisi Berlin memutuskan untuk mencegahdiadakannya kegiatan apa pun mulai hari Sabtu (20 Mei) hingga Ahad besok (21Mei) atau mengadakan acara alternatif selain demonstrasi yang dijadwalkan dialun-alun “Hermannplatz” di pusat Berlin.
Menurut asalan polisi kota pembatalan tersebutterjadi karena merasakan &ldquobahaya langsung&rdquo yang mungkin muncul selama pertemuanratusan orang yang mengakibatkan &ldquoanti-Semitisme kebencian dan pemujaankekerasan dan tindakan kekerasan.&rdquo
Mengomentari keputusan laqrangan perayaan acaraPalestina di Jerman jurnalis Palestina Heba Jamal menulis sebuah artikel dalambahasa Inggris di sebuah majalah elektronik di mana dia mengatakan bahwa hanyaorang Palestina di Jerman yang dikekang hak kebebasan berekspresi mereka danberkumpul untuk mengadakan kegiatan. Ini adalah tahun kedua pihak berwenang Jermanberturut-turut melarang acara peringatan Nakba dan demonstrasi Palestina.
Wartawan Palestina ini menyatakan bahwasatu-satunya kegiatan tahun ini bersifat budaya Sabtu lalu 13 Mei. Namun izindiberikan setelah melalui persyaratan yang sangat sulit. Di antaranya adalah dilaranguntuk mengangkat slogan-slogan boikot pendudukan Zionis Israel dan mendukung gerakan”BDS” (Boycott Divestment Sanctions) terhadap Israel. Polisi juga mengatakan kepada penyelenggarabahwa tarian budaya Palestina &ldquoDabkeh&rdquo bersifat politis. Polisi juga menyitapublikasi nasional dan mengepung kegiatan tersebut dengan anggota polisi.