Tokoh-tokohAl-Quds menekankan perlunya melakukan perjalanan memperkuat kehadiran dan ribat(bersiaga) di Masjid Al-Aqsha untuk menggagalkan “pawai bendera” Yahudiyang dijadwalkan akan diselenggarakan Kamis (18/5/2023) besok.
PenelitiAl-Quds Fakhri Abu Diab mengatakan &ldquoKehadiran Islam Palestina di Masjid Al-Aqshadan kota Al-Quds adalah faktor yang paling menonjol dalam menggagalkan danmenghalangi pawai bendera Israel dan upaya untuk menyerbu Masjid Al-Aqsha.&rdquo
AbuDiab menyatakan bahwa kehadiran warga Al-Quds khususnya dan orang-orangPalestina dari wilayah Palestina 1948 dan setiap orang yang dapat mencapaiMasjid Al-Aqsha dan kota Al-Quds adalah katup pengaman untuk melindungi masjiddari bahaya dan yahudisasi yang direncanakan pendudukan Israel.
Diamenekankan ribat mobilisasi dan kehadiran di Masjid Al-Aqsha adalah kewajibansyariat dan nasional untuk melindungi tempat-tempat suci dari seranganpendudukan Israel.
Diamenyatakan bahwa pawai kali ini terjadi setelah kegagalan pendudukan Israel dalamoperasi militernya dan agresi baru-baru ini di Jalur Gaza dan juga untukmenyatukan masyarakat pendudukan Israel sebagai akibat dari perpecahan danketegangan internal di antara mereka dan untuk menciptakan citra bahwa yangbenar mengendalikan situasi.
AbuDiab menekankan bahwa kehadiran di Al-Aqsha diperlukan untuk menggagalkankedaulatan imajiner pendudukan Israel atas Masjid Al-Aqsha dan seruan tidakboleh hanya di bidang media saja akan tetapi harus diterjemahkan di dalam dansekitar Masjid Al-Aqsha.
AbuDiab menjelaskan bahwa pendudukan Israel memajukan pawai pada hari Kamis untukmenghindari kehadiran puluhan ribu orang di Masjid Al-Aqsha pada hari Jum&rsquoat.
Paraaktivis al-Quds menyerukan untuk menghidupkan kembali Fajar Agung di Al-Aqsha padahari Kamis (18 Mei) untuk menyikapi rencana serbuan para pemukim pendatangYahudi dan pawai bendera.
Haltersebut perlu dilakukan agar memobilisasi massa bisa dilakukan lebih awl untukmenghindari pembatasan yang diperkirakan akan diberlakukan oleh pasukan pendudukanIsrael di gerbang Masjid Al-Aqsha pada jam-jam pagi.
Seruanmobilisasi massa yang bersiaga di Masjid al-Aqsha terus diluncurkan untukmenggagalkan &ldquopawai bendera&rdquo Yahudi yang rencananya akan diselenggarakan padahari Kamis besok pada peringatan yang disebut &ldquoHari Penyatuan Yerusalem.&rdquo
Sementaraitu gerakan pemuda di kota Al-Quds mengumumkan bahwa hari Kamis dan Jumat adalahhari untuk bendera Palestina. Mereka menyerukan kepada rakyat Palestina di TepiBarat Jalur Gaza wilayah Palestina 1948 dan diaspora untuk mengibarkanbendera Palestina di setiap tempat dan di setiap titik perbatasan yang bisamereka capai.
Sebelumnyapara aktivis dari kelompok ekstremis Yahudi yang meyebut diri mereka &ldquoKembalike Bukit Bait Suci&rdquo (Return to the Temple Mount) telah mengajukanpermintaan resmi kepada pihak otoritas pendudukan Israel untuk mengizinkan parapemukim ekstremis Yahudi memasuki Masjid Al-Aqsha sebagai bagian dari agenda &ldquopawaibendera Israel&rdquo yang dijadwalkan pada hari Kamis 18 Mei besok.
Permintaankelompok ekstremis Yahudi ini tidak terbatas pada penyerbuan Al-Aqsha sebagaibagian dari Pawai Bendera tetapi lebih dari itu mereka meminta untuk melakukanpenyerbuan dari Gerbang Asbat bukan dari gerbang barat.